Liputan6.com, Bandung Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengungkapkan sampai saat ini penyebaran virus flu babi (African Swine Flu) hanya terjadi antarhewan. Hingga saat ini Kementerian Kesehatan belum menemukan kasus virus flu babi menular ke manusia.
Hingga kini, Terawan menerangkan otoritasnya terus melakukan pemantauan terkait penukaran kasus flu babi ini.
Advertisement
“Ya kita lakukan perimeter-perimeter untuk bekerja sama dengan leading sector. Leading sector-nya siapa ? Kementerian Pertanian karena ini mengenai binatang. Kalau mengenai manusia, leading sector-nya siapa ? Ya Kementerian Kesehatan,” kata Terawan di RS Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat Senin, 23 Desember 2019.
Terawan mengatakan salah satu contoh kewenangan otoritasnya seperti pada kasus penyakit hepatitis di wilayah Depok. Pada saat itu, Kementerian Kesehatan, ucap Terawan, melakukan perimeter, screening, melakukan evaluasi dan menangani penuh kesehatan sanitasinya.
Sebelumnya, awal November lalu, ribuan ternak babi di Sumatera Utara mendadak mati diduga tidak hanya terjangkit virus hog cholera atau kolera babi, melainkan juga terindikasi virus African Swine Fever (ASF) atau flu babi Afrika. Hal itu berdasarkan hasil uji laboratorium contoh bangkai babi di Medan yang dilakukan Balai Veteriner Medan.
Untuk membuktikan adanya ASF, harus dilakukan uji laboratorium berkali-kali. Karena, virus ASF ini belum pernah ada di Indonesia dan belum ada obatnya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara mencatat ada 11 Kabupaten Kota yang terkena wabah virus hog cholera yaitu Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan dan Samosir.
Dari 11 kabupaten/kota tersebut sebanyak 4.682 ekor babi dilaporkan mati akibat virus ini. Hingga kini, Pemprov Sumut bersama pemerintah daerah berupaya keras untuk menangani masalah tersebut