Jakarta - Video assistant referee (VAR) makin menjadi bagian dalam sepak bola. Dipakai untuk menghindari kontroversi, kehadiran teknologi tersebut nyatanya menciptakan masalah baru.
Keberadaan VAR belum sepenuhnya maksimal dan diterima banyak pihak. Bahkan, VAR justru dianggap masih merugikan beberapa tim.
Advertisement
Padahal teknologi tersebut sudah banyak diterapkan beberapa kompetisi Eropa seperti Liga Champions dan liga-liga domestik. Hampir semua liga yang memakai VAR justru menambah beberapa permasalahan baru.
Baru-baru ini masalah unik terjadi di kasta tertinggi Prancis, Ligue 1. Kejadian tersebut terjadi saat pertandingan antara OG Nice versus Touluse, Minggu (22/12/2019) dini hari WIB.
Laga tersebut awalnya akan menggunakan VAR seperti biasanya. Namun, teknologi VAR tak jadi digunakan karena kabel yang tersambung ke VAR mengalami kerusakan.
Dilansir dari Twitter Get French Football News, kabel tersebut mengalami kerusakan karena dimakan tikus. Beruntung, meski VAR tak bisa diopersikan laga antara Nice kontra Toulouse tetap digelar.
OG Nice Menang Telak
Dalam pertandingan tersebut, Nice selaku tuan rumah berhasil meraih kemenangan atas Toulouse. Tak tanggung-tanggung, Nice menang dengan skor 3-0 melalui gol Malang Sarr (16'), bunuh diri Issiaga Sylla (19') dan Pierre Lees-Melou pada menit ke-40.
Hasil tersebut membuat Nice berada di urutan ke-10 klasemen sementara Ligue 1 2019-2020 dengan raihan 27 poin. Sedangkan Toulouse makin terbenam di dasar klasemen dengan 12 poin.
Di sisi lain, permasalahan VAR juga pernah terjadi di Israel beberapa waktu yang lalu. Kala itu, kejadian bermula saat wasit berniat melihat tayangan ulang lewat monitor yang ada di pinggir lapangan untuk mengecek handball. Namun, saat dicek, gambar dimonitor malah menunjukkan mobil di parkiran.
Banyak yang beranggapan, kamera yang digunakan untuk VAR dibawa seseorang yang ada di area parkir. Beruntung, kamera satunya bisa menunjukkan dengan jelas kejadian handball di kotak penalti.
Sumber: Give Me Sports
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Faozan Tri Nugroho/Editor: Yus Mei Sawitri, published 23/12/2019)
Advertisement