Asli Indonesia, Duo DJ Asal Amerika Beauz Masukkan Gamelan dalam Lagunya

Beauz, grup EDM asal Amerika yang beranggotakan dua kakak beradik yaitu Johan dan Barnie, diketahui memiliki garis keturunan Indonesia yang mengalir dari sang ibunda.

oleh Surya Hadiansyah diperbarui 24 Des 2019, 05:00 WIB
Beauz, DJ asal Amerika berdarah Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Duo DJ asal Amerika, Beauz, baru saja merilis single berjudul "Feel The Light". Grup yang beranggotakan dua kakak beradik yaitu Johan dan Barnie itu diketahui memang memiliki garis keturunan Indonesia yang mengalir dari sang ibunda.

Dari situ, Beauz kemudian memasukkan unsur musik tradisional khas Indonesia, yaitu gamelan ke dalam musik EDM-nya. Alasannya agar budaya Indonesia tetap terjaga walau mereka lahir dan besar di Negeri Paman Sam.

Pasalnya, Beauz sendiri memang memiliki kedekatan dengan Indonesia. Dalam waktu tertentu keduanya selalu rutin mengunjungi Tanah Air.

"Ibu memang orang Indonesia. Tapi kami lahirnya di Amerika, kami besar dan kuliah di Amerika," kata Johan saat ditemui di kantor Warner Music Indonesia, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

"Kami setiap musim panas sama musim dingin selalu balik ke Indonesia. Secara budaya kami merasa orang Indonesia. Kalau kemana-mana selalu bawa Indonesia, di lagunya juga ada gamelan juga," timpal Barnie.


Pengalaman Berbeda

Beauz, DJ Amerika Berdarah Indonesia

Soal single "Feel The Light" yang beberapa waktu lalu sudah dirilis, Beauz ingin memberikan pengalaman berbeda kepada penikmat musik EDM (Electronic Dance Music). Beauz mencoba adaptif dengan suasana di mana mereka main.

"Kalo dari sisi musiknya, mau bikin lagu yang bisa friendly untuk didengar. Serta pas perform di club, di event bisa dinikmati, tapi bisa radio friendly juga. Jadi bukan lagu EDM yang cuma bisa didengar saat di club doang," ucap Johan.


Cerita Lagu

Beauz, DJ Amerika berdarah Indonesia.

Lewat single terbarunya ini, mereka coba mengangkat tema mengenai kebiasaan seseorang dengan media sosial. Banyak yang terlihat tampil begitu sempurna di media sosial. Namun, di kehidupan aslinya banyak hal negatif yang ditutupi.

Dari situ, single ini diharapkan bisa menjadi cahaya di dalam kegelapan kehidupan dan bersosial media.

"Untuk cerita lagu, sebenarnya ini lagu juga bisa digunakan untuk menyemangati orang sih. Sekarang kan eranya sosmed, di mana semuanya terlihat sempurna dan semua baik-baik saja. Tapi banyak hal negatif yang di dunia ini, dengan lagu ini berharap bisa mengarahkan orang ke arah positif," pungkas Barnie.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya