Hadapi Nataru, Pertamina Tambah Pasokan BBM ke Yogyakarta

PT Pertamina (Persero) memperkirakan adanya peningkatan konsumsi BBM di Yogyakarta, mengingat wilayah tersebut menjadi destinasi wisata.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Des 2019, 20:30 WIB
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta memperkirakan adanya kenaikan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin di wilayah tersebut. Kenaikan ini disebabkan memasuki peringatan natal 2019 dan libur tahun baru 2020.

Sales Area Manager wilayah DI Yogyakarta, Pande Made Andi Suryawan mengatakan, untuk di wilayah Yogyakarta itu sendiri diperkirakan persentase kenaikan BBM yaitu 14 persen dari 1.954 Kiloliter (Kl) menjadi 2.234 Kl. Untuk jenis Pertamax diprediksi akan naik dari konsumsi normal sebesar 264 Kl menjadi 311 Kl dan Pertamax Turbo dari 6 Kl menjadi 7 Kl.

"Pediksi kenaikan konsumsi tertinggi produk BBM jenis gasoline akan terjadi pada produk Pertamax dan Pertamax Turbo dengan masing-masing presentase peningkatan sebesar 18 persen dan 20 persen,“ kata Pande, di Jakarta, Selasa (24/12/2019).

Sedangkan untuk produk BBM jenis gasoil atau solar diperkirakan juga akan naik sebanyak 3 persen yaitu dari rata-rata harian normal 440 Kl menjadi 456 Kl saat Masa satgas.

"Berbeda dengan di Jawa Tengah, kenaikan BBM jenis gasoil (dex series) di Yogyakarta diperkirakan terjadi karena banyaknya kendaraan pribadi bermesin diesel yang akan bergerak atau masuk ke wilayah DI Yogyakarta," jelas Pande.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tambah Pasokan

Petugas mengisi BBM pada sebuah motor di salah satu SPBU, Jakarta, Sabtu (5/1/2019). PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM non subsidi masing-masing Dexlite Rp 200 per liter, dan Dex Rp 100 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Agar pasokan BBM dapat memenuhi kebutuhan, Pertamina akan menambah stok BBM jenis gasoline atau bensin hingga 15 persen dari rataan harian normal sebesar 13.038 Kl menjadi 14.969 Kl di wilayah tersebut.

Untuk stok Elpiji di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta secara total juga akan ditambah sebanyak 7,9 persen dari rataan harian normal sebesar 3.867 Metric Ton (MT) menjadi 4.174 MT.

Sedangkan untuk kesiapan stok Elpiji subsidi khususnya di wilayah Yogyakarta, akan ditambah sebanyak 6 persen dari rata-rata normal yaitu 356 MT menjadi 378 MT dan Elpiji non subsidi ditambah sebanyak 34,6 persen dari 66 MT menjadi 89 MT.

 


Bentuk Satgas

Pemotor mengisi BBM di SPBU Pertamina, Jakarta, Kamis (15/6). Mulai tanggal 18 Juni-24 Juli, harga Pertamax menjadi Rp.8000 8000 yang berlaku di SPBU bertanda khusus yang tersebar di jalur mudik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pertamina membentuk satuan tugas (satgas) yang akan dimulai pada 18 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020 untuk mengoptimalkan penyaluran BBM dan Elpiji.

Kesiapan satgas Pertamina MOR IV di tahun ini mendapat tantangan baru, sebab arus wisatawan yang akan datang ke wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta menggunakan jalur darat diprediksi akan lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.

“Semenjak dibukanya tol Trans Jawa, wilayah kerja Petamina MOR IV di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta menjadi salah satu destinasi favorit bagi masyarakat yang ingin berlibur akhir tahun karena dapat dijangkau dengan mobil pribadi secara cepat," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya