Liputan6.com, Jakarta - Pencarian korban kecelakaan maut Bus Sriwijaya yang masuk jurang di liku Lematang Pagar Alam, Sumatera Selatan dihentikan sementara, Selasa (24/12/2019) malam. Keputusan tersebut diambil lantaran kondisi alam yang tidak memungkinkan.
Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Badan SAR Palembang, Benteng Telau mengatakan, penghentian proses evakuasi pada pukul 19.00 WIB ini dilakukan demi keselamatan tim. Sebab, lokasi kejadian di berada di jurang yang sangat dalam dengan arus Sungai Lematang yang deras.
Advertisement
“Kami hentikan karena penglihatan tidak memungkinkan dan berbahaya jika dipaksakan,” kata dia.
Tim SAR gabungan menduga, korban hilang kecelakaan maut tersebut berjumlah sekitar 13 orang. Rencananya, pencarian akan dilanjutkan pada Rabu 25 Desember 2019 pagi bersama tim gabungan dari Basarnas, BPBD Sumatera Selatan, TNI, Polri, dan masyarakat.
Dilansir Antara, hingga malam ini tim gabungan berhasil mengevakuasi 28 jenazah penumpang yang meninggal dunia. Sementara 13 penumpang selamat telah dievakuasi ke RS Besemah Pagaralam untuk penganganan medis.
"Jumlah korban yang berhasil dievakuasi secara total ada 41 orang. Dan tidak menutup kemungkinan korban akan bertambah," katanya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Area Pencarian Diperluas
Telau mengatakan, area pencarian kini diperluas hingga 5 kilometer dari lokasi jatuhnya bus. Hal ini dilakukan untuk mencari kemungkinan adanya korban yang terseret arus Sungai Lematang.
"Sebab banyak korban yang kami evakuasi dari luar bus atau terseret arus sungai dengan kedalaman satu sampai dua meter," katanya.
Menurutnya, selain pencarian di aliran sungai, petugas juga menyisir tebing jurang guna memastikan keberadaan korban lainnya.
Advertisement