Musim Liburan, Korlantas Polri Ingatkan Warga Peduli Keselamatan Berlalu Lintas

Road Safety merupakan aksi keselamatan yang dicanangkan PBB untuk menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan kualitas keselamatan dan membangun budaya tertib.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Des 2019, 11:37 WIB
Ilustrasi Foto Kecelakaan Mobil (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri Brigjen Pol Dr Chryshnanda Dwilaksana mengungkapkan pihaknya terus bekerja maksimal untuk mencapai tujuan dari Road Safety.

Road Safety merupakan aksi keselamatan yang dicanangkan PBB untuk menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan kualitas keselamatan, membangun budaya tertib dan meningkatkan kualitas pelayanan di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya (LLAJ).

Chryshnanda menuturkan program road safety seperti membangun Road Safety Centre sebagai wadah bagi para pemangku kepentingan sebagai upaya menggerakkan dan mensinergikan pilar-pilar kementerian dan lembaga yang menangani untuk Road Safety secara managerial maupun operasional.

"Program-program road safety didukung dalam Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) yang mencakup road safety management (memanage keselamatan berlalu lintas), saver road (memanage jalan yang berkeselamatan), saver vehicle (kendaraan yang berkeselamatan), saver people (pengguna jalan yang berkeselamatan) dan Post Crash Care (kepedulian penanganan pasca terjadinya kecelakaan lalu lintas)," kata Chryshnanda, Rabu (25/12/2019).

Menurut Chryshnanda, dalam mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran dalam berlalu lintas, ada beberapa kendala seperti faktor manusia, faktor kendaraan bermotor (KBM), faktor jalan serta faktor alam.

Dia mengungkapkan di era teknologi ini akan muncul masalah-masalah baru sistem-sistem online dan berbagai potensi konflik.

"Seperti pengelolaan angkutan umum secara online, meningkatnya pertumbuhan kendaraan bermotor, perilaku-perilaku menyimpang para pengguna jalan, masalah-masalah kontijensi (karena manusia, alam, dan kerusakan infrastruktur semakin marak)," jelas dia.

Chryshnanda menuturkan untuk mewujudkan kamseltibcrlantas mesti ada political will kebijakan-kebijakan yang mendukung penanganan kamseltibcar lantas secara komprehensif, holisitik/ sistemik termasuk upaya-upaya memodernisasi.

Kemudian, lanjut dia, memanage sistem jalan yang berkeselamatan pada prinsipnya dapat melakukan pemetaan jalan berdasar kelas jalan (membuat ruas-ruas jalan yang teridentifikasi potensi perlambatan maupun kecelakaan).

"Jangan lupa kendaraan yang berkeselamatan ditangani melalui Registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor (BPKB, STNK dan TNKB). Sebab masih banyak kendaraan umum yang kurang dan atau tak laik jalan masih beroperasi. Hal itu mampu meningkatkan fatalitas kecelakaan," jelas dia.

Untuk safer people atau manusia yang berkeselamatan, kata dia, dimulai dari edukasi sepanjang hayat baik untuk anak-anak sampai dengan kaum dewasa. Secara formal pada lembaga pendidikan maupun non formal, yang dilakukan secara langsung maupun dengan media.

Proram edukasi ini, menurutnya sangat penting sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Lalu lintas sebagai cermin budaya bangsa dan ikon peradaban.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Jangan Abaikan Keselamatan

Menurut Chryshnanda, keberhasilan mengimplementasikan program road safety dapat dilihat dan diukur melalui tercapainya kualitas pelayanan publik yang prima secara signifikan dirasakan oleh masyarakat dalam mewujudkan dan memelihara kamseltibcar lantas.

Kemampuan itu ditunjukan adanya modernisasi di era digital yaitu terbangunya sistem pendataan ini dilakukan dengan cara-cara elektronik dengan model-model online.

"Data regident untuk KBM maupun pengemudi menjadi dasar untuk pengembangan sistem-sistem penegakkan hukum baik secara manual maupun dengan elektronik. Sistem pemetaan (wilayah, masalah maupun potensi-potensi) sebagai sarana monitoring dan quick response time," ucap dia. 

Chryshnanda mengingatkan untuk tak mengabaikan keselamatan berlalu lintas, terutama di musim liburan.

"Perhatikan juga daerah Black Spot atau daerah yang rentan terjadi kecelakaan saat menuju ketempat-tempat wisata dan daerah Trouble Spot atau daerah yang sering terjadi permasalahan lalu lintas," tutup dia.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya