Liputan6.com, Jakarta - Sudah menjadi rahasia umum jika sejak dulu Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Namun demikian, kekayaan alam dan keanekaragaman sumber daya hayati Nusantara ini belum dimanfaatkan dengan maksimal.
Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto.
"Padahal kalau dimaksimalkan dan dikelola dengan baik kekayaan alam dan keanekaragaman Hayati yang kita miliki ini bisa membuat negeri ini sejahtera," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (25/12/2019).
Tak hanya itu, Darmadi mengatakan, keberlimpahan kekayaan alam baik yang di atas permukaan maupun dibawah permukaan bumi Nusantara ini bisa dijadikan alat tawar dikancah dunia.
"Dipermukaan ada kekayaan rempah-rempah. Rempah-rempah yang dimiliki negeri kita ini mesti jadi alat diplomasi dimasa mendatang dan jadi visi politik kita kedepan dikancah internasional. Jika ini dilakukan akan banyak manfaat yang dirasakan terutama manfaat ekonomi," ujar politis PDIP tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Di masa depan, kata Darmadi, konstelasi politik dunia akan mengalami perubahan yang cukup mendasar.
"Seiring bertambahnya populasi penduduk dunia maka politik dan kepentingan terkait pangan akan jadi isu global yang cukup krusial. Indonesia yang kaya akan sumber daya hayati dan sumber daya alam lainnya tentu saja akan jadi perhatian negara-negara lain. Pangan akan jadi sumber konflik dimasa mendatang dan ini mesti jadi perhatian serius Indonesia yang berlimpah kekayaan alam seperti rempah-rempah," tegas Bendahara Megawati Institute itu.
Untuk itu, Darmadi menegaskan, pihaknya siap mengangkat isu-isu strategis yang berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat banyak.
"Kita siap pelopori isu rempah-rempah sebagai isu yang utama dalam agenda politik nasional ke depan. Bicara rempah-rempah sama saja kita sedang berbicara tentang jati diri kita sebagai bangsa. Kehangatan rempah-rempah harus jadi simbol persatuan kita ditengah keragaman," pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Indonesia Genjot Ekspor Rempah ke Belanda
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong peningkatan ekspor rempah Indonesia ke Belanda. Ini diharapkan juga menjadi pintu masuk bagi komoditas rempah Indonesia masuk ke negara Eropa lain.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Arlinda saat melakukan kunjungan ke perusahaan importir rempah-rempah Indonesia, yaitu Verstegen Spices & Sauces BV di Den Haag, Belanda.
"Di samping untuk terus mendorong peningkatan ekspor Indonesia, kunjungan ini untuk mengetahui kendala dan hambatan yang dihadapi importir Belanda dalam mendatangkan produkrempah-rempah dari Indonesia,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Arlinda mengungkapkan, Verstegen Spices & Sauces BV merupakan perusahaan produsen dan importir asal Belanda yang bergerak di sektor rempah-rempah. Perusahaan ini mendistribusikan produknya tidak hanya di Belanda, namun ke seluruh Eropa.
Dalam menjalankan bisnisnya, Verstegen sangat mengedepankan keamanan pangan dan kualitas produk. Hal ini dibuktikan dengan berbagai sertifikat yang dimilikinya seperti The British Retail Consortium (BRC), the International Featured Standards (IFS), serta sertikat organik dan halal.
Verstegen Spices & Sauces BV telah mengimpor rempah-rempah dari Indonesia selama lebih dari 20 tahun yang nilainya mencapai 30 persen dari total impornya. Perusahaan ini juga aktif dalam keanggotaan perkumpulan pemangku kepentingan yang peduli terhadap keberlanjutan rempah-rempah (Sustainable Spices Initiative/SSI).
Menurut Arlinda, kerja sama dan kolaborasi antara buyer Belanda dan pemasok Indonesia dalam peningkatan mutu bumbu dan rempah-rempah Indonesia agar dapat memenuhi standar Uni Eropa menjadi kunci dalam berkompetisi memenangkan pasar di Belanda dan Eropa.
“Kemendag akan terus memberikan dukungan dan perhatian penuh bagi para buyer produk Indonesia melalui berbagai program. Salah satunya, melalui kunjungan langsung ke buyer di luarnegeri,” tandas Arlinda.
Advertisement