Labuan Bajo jadi Calon Lokasi KTT G20 di 2023

Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) diproyeksikan untuk menjadi calon lokasi pertemuan KTT APEC atau KTT G20 pada 2023 mendatang.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Des 2019, 20:00 WIB
Secuil Surga di Labuan Bajo NTT (Liputan6/Maria Flora)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyebut Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) diproyeksikan untuk menjadi calon lokasi pertemuan KTT APEC atau KTT G20 pada 2023 mendatang.

Untuk itu, Luhut mengaku akan bertolak langsung ke salah satu 'Bali Baru' tersebut guna melihat potensi tempat tersebut.

"Saya mungkin lusa (Jumat, 27/12) mau pergi lihat Labuan Bajo. Saya mau lihat, perintah Presiden, kita berharap ya mudah-mudahan bisa jadi ya itu (Labuan Bajo) untuk APEC atau G20 Meeting," kata Luhut Panjaitan dikutip dari Antara, Rabu (25/12/2019).

Dia mengungkapkan rencana tersebut saat ditanya awak media mengenai rencana liburan akhir tahunnya. Menurut Luhut, kunjungannya ke Labuan Bajo itu pun tidak sepenuhnya untuk berlibur karena dia ingin mengerjakan tugas dari Presiden Joko Widodo itu.

"Ya paling tidak, anak istri saya libur, cucu saya libur, saya ya pura-pura libur," katanya sambil tertawa.

Indonesia terus mengambil peluang untuk bisa unjuk gigi menggelar sejumlah kegiatan penting dunia. Setelah sukses menjadi tuan rumah Asian Games dan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia pada 2018, Indonesia juga menyasar agenda internasional lainnya, termasuk Olimpiade 2032.

Indonesia juga akan mengajukan diri jadi tuan rumah KTT APEC (2024), KTT Ekonomi G20 (2023), dan Ketua ASEAN (2022) sebagai peta solusi diplomasi ke depan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Target 1,5 Juta Turis Kunjungi Labuan Bajo Tak Tercapai Tahun Ini

Gambar ilustrasi

Badan Otoritas Pariwisata (BOP) memastikan target kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang ditetapkan pemerintah sebanyak 1,5 juta orang belum akan tercapai pada 2019.

Direktur Utama BOP Labuan Bajo Shana Fatina menyatakan, target itu belum akan terpenuhi lantaran bandar udara di tempat tersebut hingga kini belum berstatus internasional.

"Mungkin udah pada denger semua, bahwa targetnya itu 500 ribu wisatawan mancanegara dan 1 juta wisatawan dalam negeri tahun 2019. Kalau ditanya apakah tercapai tahun ini, jelas tidak. Karena bandara sebagai critical success factor kami tuh belum benar-benar jadi internasional," ujarnya di Labuan Bajo, NTT, Jumat (15/11/2019).

Namun, ia mengungkapkan adanya peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Labuan Bajo pada periode 2015-2017 hingga mencapai 207 persen. Pertumbuhan wisatawan lokal bahkan lebih tinggi, yakni mencapai 448 persen.

Secara perbandingan, Shana meneruskan, prosentase wisatawan Nusantara saat ini memang telah naik. "Kalau dulu 2015 itu 70 persen asing, 30 persen wisatawan Nusantara, kalau sekarang komposisinya 65:35. Jadi, sudah mulai naik," ucapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, BOP ke depan ingin menjadikan Labuan Bajo sebagai pintu gerbang ecotourism di Nusa Tenggara Timur.

"Labuan Bajo itu didesain bukan dia untuk ke Pulau Komodo, tapi untuk ke NTT. Itu kenapa semua pembangunan dipusatkan di Labuan Bajo," kata dia.  


Dari Leonardo DiCaprio hingga Denzel Washington, Artis Top yang Bakal Promosikan Labuan Bajo

Aktor Hollyood Leonardo DiCaprio (AFP/Valerie Macon)

Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo akan merekrut artis dunia untuk mempromosikan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT). Langkah ini untuk menarik wisatawan global untuk berkunjung ke salah satu Bali baru yang ditetapkan pemerintah tersebut.

"Kenapa kita mau cari endorsement artis asing, karena ingin lebih menarik konsep konservasinya. Jadi, kami ingin rebranding lagi kalau Labuan Bajo ini konsep destinasi yang unik, karena dia punya Unesco World Heritage," ujar Direktur Utama BOP Labuan Bajo Shana Fatina di Labuan Bajo, Jumat (15/11/2019).

Kendati begitu, Shana mengatakan, pihaknya belum menemukan kandidat pasti siapa yang bakal menjadi duta iklan Labuan Bajo. Yang pasti, ia menekankan, sosok tersebut merupakan seorang aktivis lingkungan.

"Belum, ada saran? mungkin seperti Leonardo di Caprio atau Denzel Washington mungkin model-model seperti itu, tapi nanti kami lihat lagi. Yang jelas kami akan cari sosok, yang pertama dia aktivis lingkungan, dia bisa pahami bahwa keberagaman biodiversity adalah sebuah warisan yang mesti dijaga bersama, dan pariwisata adalah cara menjaga kelestariannya," tuturnya.

Sebagai catatan, ia mengungkapkan adanya peningkatan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Labuan Bajo pada periode 2015-2017, hingga mencapai 207 persen. Pertumbuhan wisatawan lokal bahkan lebih tinggi, yakni mencapai 448 persen.

Namun, Shana menyampaikan, pihaknya mau agar wisatawan tidak hanya berlabuh satu kali saja ke Labuan Bajo, melainkan berkali-kali seperti ke Bali. Oleh karena itu, ia ingin mengembangkan berbagai tempat menarik agar wisatawan senang terus datang ke tempatnya.

"Kalau sekarang sudah ada bolak-balik itu memang wisatawan khusus diving, snorkling, atau sailing. Kita akan kembangkan wisata tematik misalnya untuk honeymoon. Konsep ini yang sedang kami kembangkan dan rencananya akan kami perkenalkan tahun depan," ungkapnya.

"Juga wisata religi, karena Flores ini kan 70 persen orang Katolik, dan mereka sangat terkenal sebagai Vatikannya Indonesia," dia menandaskan. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya