Alang-Alang Zero Waste, Toko Berkonsep Ramah Lingkungan di Surabaya

Toko berkonsep ramah lingkungan itu diberi nama alang-alang zero waste. Bukan tanpa alasan, toko tersebut diberi nama alang-alang zero waste.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Des 2019, 06:00 WIB
Tugu Pahlawan Merah Putih di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)
Tugu Pahlawan Merah Putih di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)

Liputan6.com, Jakarta - Bermula dari pengalaman menjalani gaya hidup zero waste atau nol sampah dengan mengurangi plastik dan sampah, dua perempuan muda ini mendirikan toko ramah lingkungan berkonsep zero waste di Surabaya, Jawa Timur.

Dua perempuan masing-masing bernama Eva Bachtiar dan Lydia Imelda mendirikan toko berkonsep tanpa sampah pada 29 Januari 2019 di Surabaya

Toko ini dibangun dari pengalaman Eva yang sebelumnya menjalani gaya hidup zero waste sulit untuk mendapatkan barang-barang sesuai dengan gaya hidupnya. Ia menerapkan gaya hidup tanpa sampah atau minimal mengurangi penggunaan plastik yang dilakukan sekitar dua tahun ini.

"Belanja di supermarket ada opsi untuk memakai kemasan dan plastik. Lalu kenapa tidak belanja tidak pakai plastik. Kami jadi pionir untuk coba,” ujar Eva saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Kamis (26/12/2019).  

Toko berkonsep ramah lingkungan itu diberi nama alang-alang zero waste. Bukan tanpa alasan, toko tersebut diberi nama alang-alang zero waste.

Eva menuturkan, seperti alang-alang, pihaknya ingin gaya hidup tanpa sampah bisa diterapkan di mana saja. Ini seperti alang-alang yang dapat tumbuh di mana saja.

Toko ini menjual mulai dari makanan, sabun ramah lingkungan, peralatan ramah lingkungan seperti sikat gigi dan produk organik lainnya.

Produk-produk ramah lingkungan tersebut pun didapatkan dari dalam negeri. Pihaknya pun menerapkan social entrepreneur dalam menjalankan toko ramah lingkungan ini. Eva mengatakan, langkah tersebut dilakukan untuk langsung membantu petani sehingga mengurangi rantai distribusi.

"Produk-produk yang dihasilkan dari lokal. Sebisa mungkin dari petani lokal. Sekitar 80-90 persen. Kami juga sebisa mungkin mengambil produk yang ramah lingkungan atau organik, yang tidak mencemari tanah dengan pakai pestisida," tutur dia.

Eva menuturkan, untuk menjalani usaha berkonsep ramah lingkungan ini juga menghadapi tantangan karena sekaligus memberikan edukasi kepada supplier dan masyarakat. 

Pihaknya juga mengedukasi kepada supplier untuk mengurangi sampah. Oleh karena itu, kadang pihaknya sulit menemukan supplier sama-sama berkomitmen mengurangi sampah. Hal ini menyebabkan juga ada produk yang belum dapat disediakan di toko tersebut.

Selain itu, pihaknya juga mengedukasi kepada pengunjung mengenai konsep zero waste ini.  Bila ada pengunjung yang datang ke toko, Eva menuturkan, pihaknya siap untuk menjelaskan kepada pengunjung.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Selanjutnya

Toko konsep ramah lingkungan ini menurut Eva juga berpotensi ke depan. Hal ini mengingat masyarakat makin sadar lingkungan. Oleh karena itu, masyarakat juga akan mencari produk-produk ramah lingkungan. Apalagi kalau harga produk tersebut terjangkau.

“Untuk menerapkan zero waste harus sediakan wadah sehingga dapat memudahkan melakukan itu. Bisnis juga merupakan aspek kedua sehingga harga disetting juga tidak mahal-mahal. Ini membuat mereka tertarik untuk mencoba. Kalau barang sudah mahal mereka akan illfeel, jadi harga juga harus bersahabat,” tutur dia.

Dengan konsep toko ramah lingkungan yang mengurangi sampah dan kemasan plastik, Alang-Alang juga memiliki sistem pengiriman yang unik bagi yang belanja online. Hal ini karena kurir memakai sepeda untuk mengirimkan barang pesanan pembeli. 

Nah, bagi Anda yang tertarik untuk belanja di Alang-Alang Zero Waste ini sebaiknya membawa wadah sendiri. Toko ini buka dari Selasa-Jumat pukul 11.00-19.00 WIB. Sedangkan kalau Sabtu-Minggu buka dari pukul 09.00-17.00 WIB. “Kalau Senin kami tutup, dan weekend itu ramai-ramainya,” ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya