Bukan Kemeriahan Perayaan, Kebakaran Melanda Chile di Malam Natal

Di malam Natal, kebakaran menimpa bangunan di Chile yang mengakibatkan hancurnya 120 rumah.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 26 Des 2019, 09:58 WIB
Kebakaran yang menimpa Chile di malam Natal. (Source: AFP/ Pablo Rojas Maradiaga)

Liputan6.com, Santiago - Kebakaran hutan menghanguskan pinggiran kota pesisir Chile pada Selasa, 23 Desember dan menghancurkan puluhan rumah.

Petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mengendalikan kobaran api yang menyebar dengan cepat, mendorong perintah evakuasi di Valparaiso, sebuah laut di kota pelabuhan Santiago.

Meskipun sumber api yang berkobar pada malam Natal belum diketahui, Wali Kota Valparaiso Jorge Sharp mengatakan kepada kantor berita lokal bahwa ada alasan untuk percaya bahwa kebakaran yang terjadi merupakan sebuah kesengajaan. Demikian dikutip dari Washington Post, Kamis (26/12/2019).

Pada Rabu, kebakaran yang semakin intensif lantaran angin yang kuat, menghancurkan lebih dari 120 rumah di kota wisata populer, dikenal karena rumah-rumah berwarna seperti kayu. Hingga kini, tidak ada laporan mengenai korban dari kejadian tersebut.

"Kami telah memutuskan untuk mengeluarkan komunal darurat, yang akan memfasilitasi pembersihan puing-puing dan rekonstruksi," kata Sharp dalam akun Twitternya, Rabu pagi.

"Selain itu, kami akan mengajukan keluhan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kesengajaan yang jelas dari kebakaran ini," tambahnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Upaya Pemadaman Terkendala

Kebakaran melanda Chile di Malam Natal. (Source: AFP/ Pablo Rojas Maradiaga)

 

Upaya memadamkan api terus berlanjut sepanjang pagi. Helikopter digunakan untuk memadamkan daerah yang terkena dampak kebakaran. Dua sekolah diubah menjadi tempat perlindungan bagi warga yang melarikan diri dari kobaran api.

Menurut Associated Press, banyak rumah di lingkungan berpenghasilan rendah di lokasi kebakaran, sehingga tidak memiliki air yang mengalir pada saat itu.

Chile baru-baru ini berjuang menghadapi kekeringan paling parah dalam beberapa dasawarsa. Pada bulan September, negara ini menyatakan kekurangan air di lebih dari 50 komunitas di tiga wilayah.

Presiden Sebastián Piñera mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitternya bahwa para pemadam kebakaran telah berjuang tanpa lelah untuk mengendalikan api di Valparaiso, salah satu kota terbesar di negara itu dan pelabuhan utama Pasifik.

“Kami sangat menyesali kebakaran yang memengaruhi begitu banyak keluarga di bukit Valparaiso, terutama pada Malam Natal,” katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya