Liputan6.com, Jakarta Bagi beberapa anak, matematika merupakan pelajaran paling sulit di sekolah. Namun, hal ini secara tidak langsung juga berpengaruh pada orangtua.
Seperti yang terjadi pada Xu, seorang ibu di Hubei, Tiongkok. Wanita ini harus dibawa ke rumah sakit usai menenggak obat tidur untuk tidur demi meredakan stres karena anaknya tidak bisa matematika.
Advertisement
Dilansir dari AsiaOne pada Kamis (26/12/2019), stres yang dialami oleh Xu diakibatkan kekesalannya ketika putranya tidak bisa mengerjakan soal matematika.
Dikabarkan oleh media lokal Chang Jiang Daily News, Xu dan sang suami benar-benar memperhatikan pendidikan putra tujuh tahunnya. Ini membuat keduanya mendaftarkan anaknya ke kelas tambahan serta diberi pelajaran di rumah pada malam hari.
Namun, pada 13 Desember lalu, putranya tak bisa mengerjakan sebuah soal matematika. Hingga lebih dari setengah jam, dia tetap tidak mampu menyelesaikannya.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Minum Tujuh Obat Tidur Sekali Telan
Hal ini membuat Xu kesal. Dia bahkan sempat berdebat dengan putranya sendiri hingga sang suami menengahinya. Ibu itu pun membiarkan anaknya belajar dengan ayahnya.
Didera perasaan marah, Xu mengonsumsi tujuh butir obat tidur dalam satu kali telan. Awalnya, dia merasa tenang. Namun tak lama kemudian, dirinya mulai pusing.
Xu akhirnya dibawa ke rumah sakit meski tidak menunjukkan tanda-tanda komplikasi. Dia juga diminta untuk muntah.
Kepala bagian gastroenterologi rumah sakit mengatakan, pasien overdosis biasanya mengalami gejolak emosional dari kejadian seperti perpisahan dan pertengkaran keluarga. Sehingga, apa yang ditemukannya tidaklah biasa.
"Ini adalah pertama kalinya saya bertemu dengan seorang pasien overdosis yang menggunakan obat tidur karena PR anak-anak mereka," ujarnya.
Kejadian seorang ibu harus masuk rumah sakit gara-gara sang anak tidak bisa mengerjakan matematika bukan pertama kalinya terjadi di Tiongkok. Pada November lalu, seorang wanita terkena serangan jantung karena terlalu stres ketika putranya tidak bisa menggarap PR.
Advertisement