Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan membuka keran impor daging sapi dan daging kerbau di tahun depan. Terdiri dari impor daging untuk kebutuhan industri dan konsumsi.
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi mengungkapkan secara keseluruhan total kebutuhan daging sapi dan kerbau di tahun depan sama dengan tahun ini. Yaitu sekitar 600 ribu ton. Selain dari dalam negeri, kebutuhan tersebut juga akan diisi oleh daging impor.
"Tadi sudah di putuskan, sementara untuk tahun 2020 ada rencna impor daging sapi dan kerbau 60 ribu ton," kata dia saat ditemui usai rapat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (26/12/2019).
Baca Juga
Advertisement
60 ribu ton daging tersebut merupakan daging frozen atau beku untuk kebutuhan konsumsi.
Sementara untuk kebutuhan industri, kuota impor daging sapi dibuka sebanyak 129.000 ton. Sedangkan untuk sapi bakalan kuota impornya sebanyak 550.000 ekor.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penentuan Kuota
Namun dia menjelaskan saat ini impor daging sapi tersebut baru sebatas penentuan kuoat, belum ada yang ditunjuk sebagai importir.
"Baru (penentuan) kuota aja. Ini udah diputuskan. Tapi yang impor siapa belum diputuskan. Tapi tentu bertahap," ujarnya.
Dia juga menjelaskan angka kuota impor bisa berubah sewaktu-waktu.
Selain itu, eksportir daging juga belum ditentukan. Saat ini, kandidat eksportir baru Brazil dan Australia.
"Kita masih cari dari Brazil, Australia. Kita libat dan kita pelajari kemungkinannya. Yang jelas untuk menekan harga turun," tutupnya.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement