Liputan6.com, Gorontalo - Namanya ibu Hartin Maliki (61). Perempuan paruh baya asal Gorontalo itu tiba-tiba terkenal karena keahliannya dalam membuat pisang goreng.
Bukan karena cita rasa pisang gorengnya, melainkan karena perempuan penjual pisang goreng asal Gorontalo ini kerap menggoreng pisang dengan tangan kosong, maksudnya tanpa menggunakan sodet atau alat apa pun untuk mengangkat pisang. Dia hanya menggunakan tangannya yang langsung dicelupkan ke dalam minyak panas.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan dengan keahliannya itu, wanita yang sering disapa Ta Nou ini sering mendapat undangan di acara-acara resmi untuk dimintakan kesediaannya melakukan atraksi tersebut.
Menurutnya, apa yang dilakukan itu bukanlah sebuah atraksi melainkan kebiasaannya setelah 12 tahun menjadi penjual pisang goreng.
"Banyak yang panggil saya untuk melakukan hal ini, tapi menurut saya bukanlah atraksi, tetapi ini sudah merupakan pekerjaan saya selama 12 tahun jadi penjual pisang goreng," kata perempuan asal Gorontalo.
Ta Nou bercerita, awalnya ia membuat pisang goreng masih menggunakan alat seperti membuat pisang goreng pada umumnya. Namun, lama-kelamaan entah kenapa sudah tidak merasakan panas ketika tangannya sesekali menyentuh minyak panas.
Pengalaman Mistis
Sebelum itu, Ta Nou pernah mengalami hal misterius. Itu dimulai ketika dia mendapatkan bisikan saat menggoreng pisang. Bisikan itu memintanya untuk mencelupkan tangan ke dalam minyak yang mendidih.
Dengan bisikan itulah kemudian ia perlahan-lahan mulai mencobanya hingga akhirnya sudah terbiasa menggoreng pisang dengan mencelupkan tangannya.
"Dengan ucapan Bismillahirahmanirrahim, saya mencelupkan tangan kanan ke dalam dalam minyak goreng panas dan membalik-balik pisang. Hal itu saya lakukan hingga berulang kali," ungkapnya.
"Tidak panas, hanya sedikit hangat. Pernah saya lakukan pertama kali di muka umum dan orang-orang yang mengantre membeli pisang semuanya melihat dan heran saya menggoreng pisang pakai tangan," katanya.
Ta Nou juga sering ikut dalam sejumlah lawatan kebudayaan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Gorontalo. Tidak terhitung kota-kota besar dalam negeri yang disinggahinya.
"Intinya percaya saja bahwa Allah SWT yang mengatur hidup ini, semua ini berasal dari-Nya dan kami sekeluarga bersyukur atas kenikmatan ini," ungkap Ta Nou.
Dari hasil menjual pisang goreng di tepi jalan, Ta Nou dapat membiayai pendidikan anak-anaknya.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement