Setelah Labuan Bajo, Pemerintah akan Tawarkan Bandara Lain kepada Asing

Pemerintah juga akan mempromosikan bandara-bandara lain di Tanah Air untuk dikembangkan pihak asing.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Des 2019, 20:46 WIB
Bandara Komodo Labuan Bajo. (Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pada hari ini menetapkan PT Cardig Aero Service (CAS), Changi Airports International Pte Ltd (CAI) dan Changi Airports MENA Pte Ltd sebagai pemenang konsorsium proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, penetapan pemenang konsorsium ini sudah proses pemilihan yang ditetapkan bersama tim ahli, yang berujung kepada tiga perusahaan asal Singapura tersebut.

Selain Bandara Komodo, Menhub Budi menambahkan, pemerintah juga akan mempromosikan bandara-bandara lain di Tanah Air untuk dikembangkan pihak asing.

Beberapa diantaranya adalah lapangan udara besar seperti Bandara Kualanamu di Medan, Sumatera Utara.

"Nanti ada beberapa bandara seperti Kualanamu Medan, Sam Ratulangi Manado, dan Singkawang," ujar dia usai mentetapkan pemenang proyek KPBU untuk pengembangan Bandara Labuan Bajo di Gedung Kementerian Keuangan Jakarta, Kamis (26/12/2019).

Tak hanya bandara pemerintah juga bakal coba menawarkan proyek-proyek penunjang transportasi lainnya kepada asing seperti kereta api di Sumatera Selatan dan beberapa pelabuhan di Indonesia.

"Kita berharap minat dan kekayaan asing bahwa kita memang good government bisa diversify atau melakukan diversifikasi lebih baik," tukas Menhub Budi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pengelola Changi Airport Terpilih jadi Pengembang Bandara Komodo

Bandara Komodo Labuan Bajo. (Liputan6.com/Ola Keda)

Pemerintah menetapkan pemenang konsorsium proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk Bandara Komodo, Labuan Bajo. Adapun para pemenangnya yakni PT Cardig Aero Service (CAS) dan Changi Airports International Pte Ltd. (CAI),dan Changi Airports MENA Pte Ltd.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan penetapan pemenang konsorsium ini sudah berdasarkan proses pemilihan yang dilakukan bersama tim ahli. Dari beberapa yang mengajukan, maka terpilihlah tiga perusahaan asal Singapura tersebut.

"Kita menetapkan konsorsium untuk ketiganya. Investasinya sebanyak Rp 1,2 triliun. Di mana ini akan dilakukan biaya operasional sebanyak Rp 5.7 triliun selama 25 tahun. Selain itu juga ada jaminan Rp 5 miliar dari investor," kata Mehub Budi, dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Kamis (26/12).

Menhub Budi menjelaskan, pemenang konsorsium ini nantinya akan bertugas merancang, membangun dan membiayai pembangunan fasilitas sisi udara yang meliputi perpanjangan dan perkerasan landas pacu, penambahan apron, stopway dan RESA.

Sedangkan pembangunan fasilitas sisi darat akan meliputi perluasan terminal penumpang domestik, pembangunan terminal penumpang internasional, kantor dan gedung, dan fasilitas pendukung lainnya.

Kemudian tugas lainnya yakni meliputi pengoperasikan Bandara Komodo, Labuan Bajo selama masa kerjasama 25 tahun, memelihara seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo dan menyerahkan seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandar Udara Komodo – Labuan Bajo pada saat masa kerjasama berakhir kepada PJPK.

"Yang dilakukan di Labuan Bajo untuk dapat badan usaha yang memiliki kompetensi yang lebih ada dari sekarang meningkatkan kinerja babdarnaya dan dalam waktu tidak lama penumpangnya meningkat pesat jadi 4 juta dan yang pentingg konetivitas nasional dan internasional membuat turis jadi lebih banyak," jelas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya