Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengingatkan kepada warga Surabaya untuk peduli dan dan bergotong royong terutama dengan tetangga dekat. Hal ini agar saling peduli dan mengingatkan.
Risma menyampaikan hal itu saat menghadiri acara pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XVI dan Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG-PKK) ke-47 Surabaya, serta peringatan Hari Ibu ke-91 di Lapangan Kalibokor pada Kamis, (26/12/2019).
"Bapak ibu zaman dahulu sebelum adanya teknologi TV dan CCTV, warga menggunakan kentongan sebagai alat komunikasi antar tetangga. Kentongan itu dibunyikan terutama saat ada bencana," kata Risma mengawali sambutannya.
Baca Juga
Advertisement
Namun demikian, kata dia, keterbatasan komunikasi saat itu tidak lantas membuat warga diam begitu saja. Mereka bersama-sama dengan guyup rukun, saling gotong-royong. Risma pun mengajak di era keterbukaan informasi ini, masyarakat diminta untuk lebih erat dan saling memperkuat gotong royong.
"Saat ini yang ingin saya sampaikan betapa pentingnya kebersamaan itu. Jangan dipisahkan meskipun kita berbeda suku atau agama. Jangan sampai kita pecah karena itu," ujar dia.
Pada kesempatan itu, wali kota yang juga menjabat sebagai Presiden UCLG Aspac ini meminta kepada para camat, lurah, RT – RW untuk lebih memperhatikan warganya. Wali Kota Surabaya ingin agar jangan sampai ada kejadian warga yang sudah tua (lansia) dan tinggal sebatang kara.
"Tolong cari jika ada warga kita yang seperti itu, jangan sampai ada lagi. Bayangkan jika itu terjadi pada kita. Ayo harus saling peduli," tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pesan Risma kepada Orangtua
Disamping itu, ia juga menegaskan kepada semua orangtua untuk saling ikut menjaga dan mengingatkan para anak-anak. Bagi dia, siapapun orangtuanya, saat anak-anak dalam keadaan tertentu, siapapun diharapkan ikut mengingatkan, misalnya saat turun hujan.
"Apalagi saat musim hujan, kita juga harus ikut mengingatkan agar anak-anak tidak main di bantaran tepi sungai. Tidak peduli anak siapapun mereka, kita tetap harus ikut menjaganya," kata dia.
Apalagi, menurut dia, di tengah gempuran kemajuan teknologi ini, semakin banyak pula tantangan yang harus dihadapi para orangtua dan anak-anak. Bahkan, saat ini Indonesia sudah memasuki persaingan tingkat dunia.
Oleh karena itu, ia berharap kepada para orang tua, agar terus mendorong anak-anaknya dalam menghadapi situasi tersebut dengan mempersiapkan diri dan menggali sebanyak-banyaknya potensi.
“Penduduk indonesia ini 250 juta lebih. Maka kita harus pandai supaya kita bisa bersaing tingkat dunia karena di tahun 2016 lalu persaingan masih di tingkat Asia. Sekarang persaingannya tingkat dunia," ungkapnya.
Oleh karena itu, untuk mendukung dan mewadahi potensi anak-anak tersebut, Pemkot Surabaya telah membangun ratusan lapangan olahraga. Menurut dia, upaya ini juga dilakukan agar anak-anak terhindar dari segala macam kenakalan remaja.
“Saya buatkan lapangan serta fasilitas umum (fasum) yang lain semua itu semata-mata untuk anak-anak kita semua. Agar mereka bisa menggali kemampuannya serta terhindar dari kenakalan remaja,” pungkasnya.
Advertisement