28 Tahun Hidup Membungkuk, Pria Ini Akhirnya Bisa Berdiri Tegak Kembali

Sejak usia 18 tahun hingga kini berusia 46 tahun, pria itu hanya bisa berdiri membungkuk

oleh Sulung Lahitani diperbarui 27 Des 2019, 13:30 WIB
Doc: AsiaWire/Shenzhen University General Hospital

Liputan6.com, Jakarta - Li Hua dari Yongzhou, China menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan tubuh setengah membungkuk. Pria berusia 46 tahun itu didiagnosis dengan penyakit artritis parah yang disebut Ankylosing Spondylitis (AS).

Ia pertama kali didiagnosis dengan penyakit tersebut pada usia 18 tahun. Penyakit itu membuatnya tak bisa duduk, berdiri tegak, atau berbaring telentang di tempat tidur.

 

 


Tak punya biaya

Doc: AsiaWire/Shenzhen University General Hospital

Melansir dari Asia Wire, penyakit AS yang terutama memengaruhi tulang belakang, menyebabkan peradangan yang sering mengakibatkan nyeri kronis parah yang melibatkan banyak sendi lain. Karena tak memiliki biaya untuk pengobatan, Hua mengandalkan ibunya untuk makan dan minum yang bahkan sulit untuk dilakukan.

Pada bulan Mei, Profesor Tao Huiren dari Rumah Sakit Umum Universitas Shenzhen mengetahui kasusnya dan memutuskan untuk membantunya. Huiren menawarkan untuk melakukan prosedur empat bagian radikal karena postur Hua tersebut mengancam jantung dan paru-parunya.

 

 


Risikonya sangat tinggi

Doc: AsiaWire/Shenzhen University General Hospital

"Satu-satunya pilihan kami adalah mematahkan tulangnya satu bagian pada satu waktu yaitu tulang paha, tulang belakang leher, dan tulang belakang dada. Kemudian meluruskan seluruh tulang belakangnya," kata Huiren.

Lebih jauh, Huiren menjelaskan bahwa risikonya 20-30 kali lipat dari pasien bedah tulang belakang biasa. Bahkan, kemungkinan Hua lumpuh juga amat tinggi.

 

 


Bisa bergerak normal kembali

Doc: AsiaWire/Shenzhen University General Hospital

Dengan setiap langkah operasi yang dilakukan secara bertahap, pria itu mengalami perubahan signifikan. Perlahan, tubuh Hua mulai menjadi lebih lurus. Menurut Huiren, pria itu akan segera dapat kembali bergerak normal dan berjalan tanpa bantuan setelah beberapa bulan terapi.

"Tentu saja, dia tak akan bisa melakukan sesuatu yang terlalu ekstrem seperti tinju atau bermain tenis, tapi semua gerakan tubuh biasa tidak akan menjadi masalah." ujar sang dokter.

Sementara itu, Hua sangat bersyukur diberikan kesempatan menjalani hidup dengan 'tubuh baru.'

"Tak akan ada obat bagiku tanpa Dr. Tao. Dia penyelamatku dan malaikat kedua setelah ibuku," pungkas Hua.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya