Dukungan bagi Anak dengan Gangguan Spektrum Autisme

Membesarkan anak dengan gangguan spektrum autisme dapat melelahkan fisik dan menguras emosi. Ada beberapa hal yang dapat mendukung tumbuh kembang anak dengan gangguan spektrum autisme.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 28 Des 2019, 15:00 WIB
ilustrasi/copyright pexels.com/Skitterphoto

Liputan6.com, Jakarta Ketika membesarkan anak dengan gangguan spektrum autisme, orangtua bisa jadi bertanya-tanya akan seperti apa masa depannya kelak. Dilansir dari mayocilinc.org, ada beberapa hal yang dapat mendukung tumbuh kembang anak dengan gangguan spektrum autisme.

Hal-hal tersebut antara lain menemukan tim profesional yang terpercaya, secara rutin mendatangi penyedia layanan terkait, belajar tentang gangguannya. Keluarga hendaknya meluangkan waktu untuk berunding, melakukan interaksi dengan keluarga lainnya yang memiliki anak dengan gangguan yang sama. Serta selalu bertanya tentang teknologi dan terapi terbaru.

“Sebuah tim yang dikoordinasi oleh dokter dapat termasuk di dalamnya pekerja sosial, guru, dan terapis. Ahli-ahli ini dapat membantu mengidentifikasi dan mengevaluasi program yang dibutuhkan anak Anda,” tulis Mayo Clinic Staff.

Secara rutin anak dapat dikunjungi oleh ahli-ahli untuk mengevaluasi perkembangannya. Setiap perkembangan dapat direkam atau dicatat dalam berkas yang terorganisir. Hal ini dapat membantu dalam memutuskan pilihan perawatan yang cocok.

Untuk mengerti kebutuhan anak, keluarga juga dianjurkan untuk mempelajari tentang gangguan spektrum autisme. Hal ini dapat membantu dalam memahami dan tidak termakan mitos atau salah kaprah terhadap arti gangguan spektrum autisme.


Orangtua Perlu Menghibur Diri

Mengurus anak dengan gangguan spektrum autisme dapat membuat orangtua stres. Agar mendapatkan dukungan lebih, orangtua bisa berbicara pada seluruh anggota keluarga. Untuk mengatasi stres, orangtua dapat melakukan hal yang dapat menghibur diri, seperti menjadwalkan liburan, melakukan hal-hal yang disukai, atau bahkan sekadar menonton film di rumah setelah anak tidur.

Orangtua juga dapat berbagi pada keluarga lainnya yang memiliki masalah yang sama. Mereka bisa saja memberi nasihat-nasihat penting yang dapat diterapkan karena mereka juga sempat mengalami sulitnya menjadi orangtua dari anak dengan gangguan yang sama.

Berbicara kepada dokter juga sangat dianjurkan. Biasanya para peneliti melakukan penelitian berkelanjutan terkait cara pendekatan yang dapat membantu anak dengan spektrum autisme.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya