Usir Stres dengan Membaca Buku 6 Menit Saja

Membaca selama enam menit bisa menurunkan stres hingga 68 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Des 2019, 17:00 WIB
Ilustrasi membaca buku | unsplash.com/@fabspotato

Liputan6.com, Jakarta Stres bisa datang kapan saja, termasuk saat akhir tahun seperti saat ini. Salah satu cara baik untuk mengusir stres cukup dengan membaca buku.

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa membaca buku selama enam menit bisa menurunkan stres hingga 68 persen. Hal ini bisa membuat Anda kembali menjalani kehidupan dengan ketegangan yang berkurang dan pikiran yang lebih jernih.

Di antara sejumlah bacaan, terdapat jenis buku tertentu yang lebih ampuh untuk turunkan stres. Buku novel dan fiksi merupakan pilihan terbaik untuk menghilangkan rasa stres seperti dilansir Her.

Peneliti dari Mindlab International di University of Sussex, Inggris mengukur tingkat stres dan detak jantung dari sejumlah kelompok sebelum melakukan aktivitas. Pada penelitian tersebut, dilihat juga sejumlah tanda stres pada diri mereka

Saksikan juga video menarik berikut:


Baca Buku Bukan Cuma Pengalih Perhatian

Ilustrasi membaca buku (iStockphoto)

Sejumlah kegiatan lain juga diketahui bisa menurunkan stres dengan cukup signifikan. Beberapa kegiatan tersebut adalah mendengarkan musik (menurunkan stres hingga 61 persen, minum teh (menurunkan stres 54 persen), dan berjalan (menurunkan stres 42 persen). Jumlah tersebut masih berada di bawah membaca buku.

"Menenggelamkan diri pada buku merupakan relaksasi yang luar biasa," terang peneliti dan neuropsikolog kognitif, David Lewis.

"Tak peduli buka apa yang  baca, menenggelamkan diri sepenuhnya pada bacaan bisa membuatmu lepas dari rasa khawatir dan stres yang muncul dari kehidupan sehari-hari dan menghabiskan sejumlah waktu menjelajahi imajinasi penulis," sambungnya.

Lewis juga menerangkan bahwa membaca bisa lebih dari hanya sekadar pengalih perhatian. Pasalnya manfaat yang diperoleh dari membaca buku ini tidak bisa diperoleh dari pengalih perhatian lain seperti membuka Instagram atau bermain video game."Hal ini lebih dari sekadar pengalih perhatian," terang Lewis.

"Namun, keterlibatan aktif dari imajinasi sebagai kata yang dicetak menstimulasi kereativitas dan menyebabkan kamu masuk dalam kondisi kesadaran yang lain," sambungnya.

Penulis: Rizky Wahyu Permana/Merdeka.com

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya