Shell Indonesia Tawarkan Skema Kemitraan untuk Buka SPBU

Shell Indonesia sudah mengoperasikan sebanyak 108 SPBU sampai dengan akhir 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Des 2019, 19:30 WIB
Petugas SPBU Shell mengisi bahan bakar sepeda motor di kawasan bisnis Soewarna, Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Kamis (19/4). Shell menambah SPBU di kawasan Bandara Soetta untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar berkualitas.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Shell Indonesia menawarkan skema kemitraan dealer owned dealer operated (DODO) untuk membuka stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di seluruh wilayah Indonesia.

"Melalui skema kemitraan DODO, mitra menjadi pemilik aset, membangun dan mengoperasikan SPBU dengan produk dan pelayanan standar Shell," kata Direktur Ritel  Shell Indonesia Waqar Siddiqui dikutip dari Antara, Jumat (27/12/2019).

Waqar menambahkan Shell Indonesia sudah mengoperasikan sebanyak 108 SPBU sampai dengan akhir 2019 termasuk dua yang baru dioperasikan di Alam Sutera, Tangerang, dan Cirebon (Jawa Barat) melalui skema DODO.

Wagar menambahkan skema DODO terbuka bagi pengusaha-pengusaha lokal baik individu maupun korporasi sebagai upaya Shell Indonesia memperluas jaringan bisnis SPBU.

Seperti di Kota Cirebon, kehadiran SPBU Shell bermitra dengan PT Ace Jaya Indo Investama sedangkan di Kota Tangerang bermitra dengan PT Tunas Cahaya Energi Petrolindo.

SPBU Shell selain dilengkapi dengan pompa BBM dan fasilitas lain seperti mushola, toilet, convenience store, sedangkan seperti di Cirebon juga dilengkapi dengan restoran dan kedai kopi.

“Melalui program kemitraan dengan perusahaan lokal,kami berharap akan dapat lebih memperluas lagi jaringan SPBU- Shell di berbagai daerah serta membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.Hal ini menjadisalah satu wujud dari dukungan Shell dalam berperan aktif membangun perekonomian di berbagai daerah di Indonesia,” jelas Waqar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


SKK Migas Pastikan Shell Tak Angkat Kaki dari Blok Masela

(Foto: Antara)

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membantah kabar PT Shell Indonesia mundur dari proyek Blok Masela. Blok migas tersebut, dikelola Shell bersama Inpex.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, pihak Shell telah menyampaikan bantahan dan juga menyatakan tidak ada masalah dalam pelaksanaan proyek tersebut.

"Kan hari ini ada bantahan dari Shell Indonesia. Tidak ada masalah, di sana kan leadnya Inpex," kata Dwi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (6/5/2019).

Dwi melanjutkan, Shell juga sudah memberikan bantahan ke SKK Migas terkait rencana penjualan saham Blok Masela. "Secara informally Shell Indonesia menyatakan tidak ada rencana penjualan," ujarnya.

Untik diketahui, hak partisipasi atau participating interest (PI) Shell dalam mengelola Blok Masela sebesar 35 persen. Sedangkan sisanya dimiliki Inpex Cooproration.

Sumber Reuters menyebutkan, Shell berencana melepas PI Blok Masela untuk membantu pembayaran atas pembelian BG Group  2015 senilai USD 54 miliar. 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya