Liputan6.com, Jakarta Perusahaan Otobus (PO) Sriwijaya memutuskan menghentikan operasional seluruh armadanya usai insiden kecelakaan yang menewaskan 35 korban. Sementara pengemudi, diberikan dispensasi selama tak bekerja.
Perwakilan manajemen bus Sriwijaya, Aji Supriadi mengatakan, kebijakan itu diambil untuk menghormati keluarga yang tengah berduka. Mereka merasa bertanggungjawab meski kejadian itu dianggap sebagai musibah.
Advertisement
"Kami putuskan operasional seluruh armada kami, sebanyak 20 unit rute Bengkulu-Palembang atau sebaliknya, kami hentikan sementara sampai waktu yang tidak ditentukan," ungkap Aji saat dihubungi Merdeka.com, Jumat (27/12/2019).
Aji mengaku bakal banyak kerugian finansial akibat kebijakan itu. Namun, pihaknya lebih memilih mengambil kebijakan manusiawi dibanding keuntungan semata.
"Nilai kerugian belum tahu, bendahara yang ngitungnya. Kemarin ada sekitar 10 pesanan kami cancel," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Berdampak Bagi Karyawan
Penghentian operasional juga otomatis berdampak bagi karyawan, terutama pengemudi dan kernet. Untuk meringankan beban mereka, manajemen bakal memberikan dispensasi.
"Ya, sudah kami pikirkan itu, tidak mungkin tidak ada tanggung jawab, pasti adalah. Begitu juga dengan keluarga korban, kami berniat ingin membantu," kata dia.
Aji mengakui mayoritas armada beroperasi sejak 1999 atau 20 tahun lalu. Selama itu, ada beberapa bus yang mengalami kecelakaan kecil. Namun untuk kecelakaan yang banyak memakan korban jiwa baru pertama kali terjadi.
"Kecelakaan besar seperti kemarin baru itu saja," pungkasnya.
Reporter: Irwanto
Sumber: Merdeka.com
Advertisement