Liputan6.com, Jakarta - Shin Tae-yong resmi menangani Timnas Indonesia. PSSI mengontraknya selama empat tahun.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut diperkenalkan di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (28/12/2019). Shin Tae-yong menggantikan Simon McMenemy yang gagal memenuhi ekspektasi selama menjalani kualifikasi Piala Dunia 2022.
Advertisement
"Secara garis besar, kami sampaikan pelatih Timnas Indonesia yang selama ini menjadi teka-teki. Tentunya publik bertanya kenapa PSSI pilih Shin Tae-yong. Pertemuan sudah dua hari, puncaknya kemarin, Jumat. Dia menyampaikan strateginya secara mendetail," kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Shin Tae-yong memenangkan persaingan melawan Luis Milla Aspas yang juga diwawancarai PSSI. Luis Milla sempat menangani Timnas Indonesia U-23 pada Asian Games 2018.
Keputusan PSSI menunjuk Shin Tae-yong bisa dikatakan sebagai terobosan. Sebab, otoritas sepak bola Indonesia tersebut biasanya berkiblat ke Eropa ketika memilih nakhoda Timnas Indonesia.
Gemar Pelatih Belanda
Sebelum McMenemy (Skotlandia), PSSI gemar mempercayakan Tim Garuda ke pelatih asal Belanda. Faktor historis di sini jadi pertimbangan utama. Beberapa nama tersebut adalah Johannes Mastenbroek, Wiel Coerver, Henk Wullems, dan Wim Rijsbergen.
Setelah itu PSSI kerap berpaling ke Eropa Timur. Mereka menunjuk Antun Pogacnik (Kroasia), Anatoli Polosin (Rusia), Ivan Toplak (Serbia), dan Ivan Kolev (Bulgaria).
Advertisement
Penantian 68 Tahun
Merujuk sejarah, PSSI hanya sekali menunjuk pelatih asal Asia untuk menangani timnas. Adalah Choo Seng Quee yang bekerja pada periode 1951-1953.
Sosok asal Singapura itu melatih timnas pada Asian Games 1951 dan membawa tim hingga perempat final. Artinya, PSSI membutuhkan waktu 68 tahun untuk kembali memilih pelatih Asia.