Jalur Pendakian Gunung Merbabu Ditutup di Malam Tahun Baru

Johan mengatakan, kebakaran hutan dan lahan di kawasan Merbabu menghanguskan sekitar 650-an hektare lahan dari lahan seluas sekitar 5.800-an hektare.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Des 2019, 08:31 WIB
Melihat gunung-gunung lain dari Puncak Merbabu

Liputan6.com, Jakarta Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) menutup untuk umum jalur pendakian ke puncak Gunung Merbabu pada malam pergantian tahun 2020, karena dampak kebakaran hutan dan lahan yang terjadi beberapa bulan lalu.

"Jalur pendakian Merbabu untuk malam Tahun Baru 2020 masih ditutup untuk umum," kata Kepala Tata Usaha (TU) BNTGMb Johan Setyawan, di Boyolali, Sabtu 28 Desember 2019.

Johan mengatakan, kebakaran hutan dan lahan di kawasan Merbabu menghanguskan sekitar 650-an hektare lahan dari lahan seluas sekitar 5.800-an hektare.

Kebakaran lahan di kawasan zona tradisional yang berbatasan dengan kawasan desa, zona rehabilitasi, zona rimba, dan zona inti.

Kejadian tersebut, kata dia, berdampak kondisi jalur pendakian rusak. Bahkan, memasuki musim hujan saat ini menyebabkan tanah menjadi lembek sehingga jika diinjak akan menambah kerusakan jalur pendakian Gunung Merbabu.

Bahkan, kebakaran zona inti atau di kawasan puncak Merbabu kondisinya yang paling parah. Jika dilihat dari citra satelit kelihatan berbentuk seperti topi bundar dengan warna hitam bekas terbakar.

"Karena, di kawasan itu sedang dilakukan rehabilitasi sehingga seluruh jalur pendakian ditutup hingga waktu yang belum ditentukan," katanya seperti dikutip dari Antara.

Menurut dia, ada lima jalur pendakian Gunung Merbabu yang ditutup di jalur Selo di Dukuh Genting, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Boyolali, jalur Cunthel di Dukuh Cunthel, Kopeng, Kecamatan Getasan, jalur Thekelan di Dukuh Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.


Patroli

Selain itu, aktivitas pendakian juga ditutup di jalur Suwanting di Dukuh Suwanting, Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, dan jalur Wekas, Dukuh Kedakan, Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

Hal tersebut, kata dia, agar vegetasi tanaman rumput bisa tumbuh dengan baik, dan kawasan taman tidak rusak karena terinjak-injak jika ada aktivitas pendakian.

"Kami akan patroli jalur dengan para stakeholder di wilayah masing-masing, untuk memastikan tidak ada kegiatan pendakian ke Merbabu," katanya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya