Liputan6.com, Jakarta Baru saja genap dua bulan Apotek Senopati ditabrak sebuah mobil Nissan Livina dengan nomor polisi B 2794 STF. Pada Sabtu (28/12/2019) apotek yang berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini kembali ditabrak oleh sebuah mobil jenis sedan BMW dengan nomor polisi B 610 MAG.
Kecelakaan yang terjadi pada pagi hari tersebut tentu saja cukup mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, posisi mobil yang menabrak Apotek Senopati cukup dalam berada di ruang apotek. Bahkan, kondisi mobil pada bagian depan pun mengalami kerusakan yang cukup parah. Satu unit mobil derek pun dikerahkan untuk menarik mobil dan dibantu oleh warga sekitar.
Baca Juga
Advertisement
Kejadian yang cukup mengejutkan tersebut langsung saja membuat heboh warga bahkan para netizen di media sosial. Sang pengemudi pun langsung dibawa oleh pihak kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Beberapa dugaan atas terjadinya kecelakaan tunggal di Apotek Senopati pun bermunculan. Bahkan, terbaru, pihak kepolisian menemukan fakta jika pengendara positif konsumsi ganja.
Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (29/12/2019) berikut ini beberapa fakta terkait pengendara mobil yang menabrak Apotek Senopati.
1. Pengendara mobil melaju cukup kencang
Seorang orang saksi mata sekaligus karyawan Apotek Senopati, Agus menuturkan jika sebelumnya mobil sedan BMW tersebut melaju dengan kecepatan cukup kencang. Mobil tersebut diketahui melaju dari arah jalan Gunawarman dan menabrak bangunan apotek sekitar pukul 05.00 WIB.
“Iya lumayan kencang dari arah sana (Jalan Gunawarman) langsung lurus ke sini nabrak,” ujar Agus seperti yang dilansir Liputan6.com dari Merdeka.com pada Minggu (29/12/2019).
Tak sendirian, dalam kecelakaan tersebut, Agus juga menyebutkan jika ada beberapa orang yang berada di dalam mobil. Ia juga menuturkan setidaknya terdapat lima orang yang berada di dalam mobil BMW tersebut.
Advertisement
2. Tak ada korban jiwa
Tidak ada korban jiwa pada kecelakaan tunggal yang terjadi pada Sabtu (28/12/2019) subuh tersebut. Meski tak ada korban jiwa, akan tetapi bangunan Apotek Senopati mengalami kerusakan yang cukup parah. Bukan hanya bangunan apotek saja, akan tetapi mobil juga mengalami kerusakan di bagian depan.
3. Kurangnya penerangan jalan
Salah satu penyebab dugaan seringnya terjadi kecelakaan di Apotek Senopati ialah minimnya penerangan di jalan Gunawarman. Menurut seorang penjaga toko sebelah Apotek Senopati, Mahfud juga menjelaskan, jika sudah beberapa kali melihat kecelakaan dan menabrak Apotek Senopati.
“Lampu jalan kurang, karena tadinya ada TV led, itu juga sudah mati jadi gelap kalau jam-jam malam," Ujar Mahfud seperti yang dikutip Liputan6.com dari Merdeka.com pada Minggu (29/12/2019).
Meski begitu, di depan Apotek Senopati pun sudah diberikan pembatas jalan yang cukup tinggi demi mengantisipasi terjadinya kecelakaan kembali.
Advertisement
4. Pengemudi diduga mabuk
Selepas kecelakaan yang terjadi di Apotek Senopati, sang pengemudi dsinyalir tengah berada dalam keadaan tak sadar diri. Pasalnya, Agus saksi mata menuturkan saat dikonformasi sang pengemudi berbicara tak terlalu jelas. Bukan hanya itu saja, melainkan dalam sebuah video berdurasi 49 detik yang diunggah oleh akun Twitter @TMCPoldaMetro, seorang petugas yang melaporkan adanya aroma alkohal dari dalam mobil.
5. Positif konsumsi ganja
Hal yang cukup mengejutkan dari kecelakaan tersebut ialah sang pengemudi dinyatakan positif mengkonsumsi ganja. Hal ini juga disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus pada Sabtu (28/12/2019) di Jakarta Selatan.
"(Positif) ganja dan obat penenang,” ujarnya.
Pemeriksaan lanjutan pun tetap dilakukan oleh pihak kepolisian. Bahkan, pihak kepolisian pun telah menetapkan sang pengemudi mobil BMW tersebut menjadi tersangka.
Advertisement
6. Apotek ditabrak 2 mobil dalam 2 bulan
Kecelakaan ini menjadi yang kesekian kalinya menimpa Apotek Senopati. Sebelumnya, sebuah mobil Nissan Livina B 2794 STF yang dikemudikan PKH (21), seorang mahasiswi menabrak Apotek Senopati pada Minggu 27 Oktober 2019. Dalam peristiwa tersebut terdapat korban jiwa yakni seorang sekuriti yang sehari-hari menjaga apotek. Satpam 50 tahun itu meninggal dunia di tempat kejadian.