Ernest Prakasa Dapat Gelar The King Of Original Story dari Sosok Ini

Tanggal 19 Desember 2019, Hanung Bramantyo dan Ernest Prakasa merilis film anyar. Kedua film mereka tembus sejuta penonton.

oleh Wayan Diananto diperbarui 30 Des 2019, 08:30 WIB
Ernest Prakasa.

Liputan6.com, Jakarta Ada fenomena menarik di industri layar lebar Tanah Air bulan ini. Tanggal 19 Desember 2019, Hanung Bramantyo dan Ernest Prakasa merilis film anyar. Kedua film mereka tembus sejuta penonton.

Ernest Prakasa melahirkan Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan. Sementara Hanung Bramantyo merilis Habibie dan Ainun 3. Hingga artikel ini disusun, karya Hanung Bramantyo mengungguli Ernest Prakasa.

Habibie dan Ainun 3 telah melewati 1,5 juta penonton. Imperfect membayangi dengan 1,3 juta. Hanung Bramantyo lalu memberi Ernest Prakasa sebuah gelar.


Lempar Pujian di Medsos

Cuitan Hanung Bramantyo di Twitter. (Foto: Dok. Twitter @hanungbramantyo)

Gelar itu diberikan Hanung Bramantyo kepada Ernest Prakasa di medsos, pekan lalu. Lewat akun Twitter, Hanung Bramantyo menyebut, “Tapi lo tetep the King Of Original Story!

Sebelumnya, sineas peraih 2 Piala Citra itu menyanjung dengan berujar, “Selalu kagum sama Ernest Prakasa dan keberanian Pak Chand Parwez menyuguhkan original story, enggak kejebak brand laris. Dari Ngenest sampai Imperfect kerasa perkembangannya. Selamat!


Ide Baru Penulis Baru

Hanung Bramantyo. (Nurwahyunan/bintang.com)

Merespons sanjungan Hanung Bramantyo, Ernest Prakasa berbagai cerita kepada Showbiz Liputan6.com.

“Senang banget dapat pujian dari Mas Hanung. Dalam kesempatan ini saya juga menyampaikan keprihatinan karena banyak produser masih bertumpu pada brand-brand besar sementara ide baru dari penulis baru berhak mendapat ruang gerak yang lebih leluasa,” ujar Ernest Prakasa di Jakarta, baru-baru ini.


Naskah Asli Versus Adaptasi

Ernest Prakasa. (Bambang E Ros/Fimela.com)

Ernest Prakasa pun menyebut, mengembangkan naskah asli dan menjualnya ke penonton bukan perkara mudah. Naskah asli dan naskah adaptasi punya pergerakan berbeda dalam mengumpulkan penonton.

Kepuasan yang didapat pun berbeda. Jumlah penonton film Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan, misalnya tak terlalu bombastis pada akhir pekan pertama penayangan.


Menghadapi Brand Besar

Salah satu adegan film Imperfect. (Foto: Dok. Starvision Plus)

Namun jumlah penontonnya stabil karena ditopang word of mouth penonton. Itu sebabnya, memasuki pekan kedua jumlah penonton Imperfect tidak turun drastis. Bahkan, sekuat pekan pertama.

“Harapan saya, Imperfect bertahan hingga bulan depan dan Februari. Dulu Cek Toko Sebelah malah sampai awal Maret,” ujarnya. Ernest menambahkan, “Dulu Cek Toko Sebelah berhadapan dengan Hangout, brand dari Raditya Dika. Sekarang Imperfect ketemu brand besar lain, yakni Habibie dan Ainun.”

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya