Liputan6.com, Jakarta Pernikahan dini memiliki kontribusi terjadinya stunting seperti disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Jawa Tengah Suparjo.
"Pernikahan dini menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting, karena dengan pernikahan dini itu ada di antaranya adalah kehamilan tidak diinginkan, sehingga pertumbuhan janin di dalam kandungan tidak bisa optimal," kata Suparjo.
Advertisement
Perempuan yang masih usia remaja secara psikologis juga memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjalani kehamilan yang sehat serta merawat anak seperti dikutip Antara, Senin (30/12/2019).
Kasus perkawinan anak di Kabupaten Temanggung masih relatif tinggi. Pada 2019 kasus stuntung masih di angka 29,98 persen.
Guna menekan kasus kekerdilan pada anak, Dinas Kesehatan setempat menjalankan intervensi langsung dan tidak langsung. Suparjo menyampaikan, intervensi langsung dijalankan untuk mengatasi penyebab langsung kekerdilan pada anak seperti kekurangan gizi pada masa kehamilan serta 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Selain itu ada penanganan penyebab tidak langsung seperti status imunisasi dasar lengkap, kesehatan lingkungan, sanitasi, serta penyakit menular seperti diare dan infeksi saluran pernapasan akut.
"Hal itu menjadi tugas tenaga kesehatan untuk intervensi spesifik," katanya.
Kemiskinan Perlu di Atasi
Penanganan stunting pada anak juga menuntut penanggulangan penyebab dasar yakni kemiskinan.
"Kalau menangani masalah kemiskinan ini sifatnya lintas sektoral, jadi kita harus kerja sama dengan sektor lain," katanya.
Advertisement