Hati-Hati, Data Privasi yang Tersambung Perangkat Infotainment Bisa Diretas

Dalam beberapa tahun belakang ini, kasus yang menyangkut privasi kian marak terjadi. Sebut saja skandal skandal Cambridge Analytica ataupun pembajakan kamera sekuriti Ring.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Des 2019, 15:05 WIB
Perusahaan startup asal China, Byton, menghadirkan mobil SUV listrik dengan head-unit display touchscren berukuran 48 inci. (Mashable)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa tahun belakang ini, kasus yang menyangkut privasi kian marak terjadi. Sebut saja skandal skandal Cambridge Analytica ataupun pembajakan kamera sekuriti Ring.

Tak hanya perangkat seperti telepon seluler atau laptop, pernahkah kamu penasaran dengan keamanan keamanan data yang tersimpan di perangkat lunak mobilmu?

Dikutip dari Carscoops, Senin 30 Desember 2019, The Washington Post menjawab pertanyaan ini dengan meretas Chevrolet Volt. Proses “pembajakan” ini makan waktu berjam-jam dan fokus kepada sistem infotainment yang berisi data yang paling gampang diakses.

Sistem ini menyimpan banyak informasi tentang pemilik mobil, termasuk di mana mereka mengemudi dan siapa saja yang dipanggil dalam seminggu terakhir.

Tak sampai di situ, komputer di sistem ini juga menyimpan identifikasi unik ponsel cerdas dan daftar panjang kontak, termasuk alamat, e-mail, dan foto.

Media ini memeriksa komputer infotainment Volt yang dibeli di eBay seharga US$375 (Rp5,21 juta). Data ini menyimpan informasi orang-orang mendapatkan bensin dan makanan.

 

Saksikan Juga Video Berikut Ini:


Data-Data yang Bisa Dibaca

Ada juga beberapa catatan beberapa panggilan telepon ke kontak bernama “Sweetie” dan memiliki foto-foto mereka.

Orang yang disewa untuk meretas mobil ini bisa melihat pengumpulan data yang lebih luas. Dikatakan bahwa Ford mencatat posisi pengemudi setiap beberapa saat, bahkan pengemudi tidak menggunakan sistem navigasi.

Tentu saja hanya sebagian kecil data yang dikumpulkan. Juru bicara perusahaan menyebut data yang dikumpulkan adalah lokasi dan kinerja kendaraan, serta perilaku pengemudi.

“Banyak data ini bersifat sangat teknis dan tak bisa dikaitkan dengan individu,” kata dia.

Masalah privasi akan tumbuh ke depannya. Disarankan kamu harus berpikir ulang untuk menyambungkan smartphone ke dalam sistem infotainment, terutama di mobil sewaan.

Sumber: Dream.co.id

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya