Liputan6.com, Kendari - Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) harus memiliki pengetahuan produk (product knoledge) yang mempuni. Dengan pengetahuan yang tidak sekadar 'cukup', orang-orang pun akan tertarik menggunakan alat kontrasepsi.
"Product knowledge itu harus dipegang. Kita harus menguasai produk, dan selalu harus di-update," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Hasto Wardoyo saat melakukan kunjungan kerja di Kendari, Sulawesi Tenggara pada pertengahan Desember 2019.
Advertisement
Hasto menyadari bahwa tidak sedikit PKB yang sudah berumur, yang agaknya berat jika dipaksa menggunakan alat-alat berteknologi canggih saat penyuluhan. Setidaknya, kata dia, menguasai ilmu dan cara penyampaian yang kekinian adalah keharusan.
"Itu penting," Hasto menekankan.
Simak Video Menarik Berikut Ini
Keunggulan Alat Kontrasepsi seperti Pil KB
Contohnya saat membicarakan keunggulan dari pil KB. Menurut pria yang juga dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan, pil KB terdiri dari tiga macam; yang mengandung estrogen, progesteron, dan kombinasi keduanya. Ketiganya memiliki efek samping yang baik bagi penggunanya.
Setelah menguasai keunggulan dari pil-pil tersebut, tugas PKB berikutnya adalah dapat membaca kondisi akseptor (calon pengguna alat kontrasepsi).
"Ada calon akseptor yang orangnya kurus, pengin gemuk, berarti pakai pil yang mengandung estrogen agar berat badannya naik sedikit," katanya.
Sementara itu, apabila yang datang orangnya gemuk, PKB dapat menyarankan orang tersebut menggunakan pil yang kombinasi. Pil tersebut membuat pengguna pil KB tidak retensi cairan yang berefek bikin dia langsing.
"Hal-hal seperti ini yang harus kita update," Hasto Wardoyo menekankan.
Advertisement
Tugas Penyuluh KB
Hasto mengatakan bahwa pada dasarnya alat kontrasepsi itu memiliki efek samping yang positif. Dengan menguasai produk yang 'dijual', orang-orang akan merasakan langsung keuntungannya.
"Misalnya lagi yang datang adalah wanita yang bulunya banyak, sering tidak menstruasi. Jadi, dia perempuan tapi kumisan sedikit. Nah, kalau dia menstruasinya mau rutin, bisa dianjurkan untuk memakai pil yang kombinasi keduanya (estrogen dan progesteron)," kata Hasto lagi.