Habiskan Rp 1 Miliar, Angkasa Pura II Bedah 15 Rumah di Tangerang

Setiap rumah yang dibedah mendapatkan anggaran sekitar Rp 72 juta.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 30 Des 2019, 13:40 WIB
PT Angkasa Pura II bedah 15 rumah tak layak huni di sekitar Bandara Internasional Soekarno Hatta. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II, gelontorkan lebih dari Rp 1 miliar untuk bedah 15 rumah tak layak huni di sekitar Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Kawasan yang dibedah adalah Kampung Rawalini, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Salah satu warganya adalah Erni (47), selama puluhan tahun dia menempati rumah beralas tanah merah, berdinding bilik bambu dan beratap seng.

"Baru ini saya rasain rumah punya ubin lantai, punya kamar, ada kamar mandi segala, Alhamdulillah," tutur Erni.

Rumah ibu beranak 3 itu, dibuatkan tipekal rumah sederhana dengan dua kamar tidur, satu ruang tamu yang menyatu dengan ruang tv, serta kamar mandi yang dulunya hanya tertutup baliho yang disulap Erni jadi sekat.

Sementara, Executive General Manager PT Angkasa Pura II KCU Bandara Internasional Soekarno Hatta, Agus Haryadi mengatakan, setiap rumah yang dibedah mendapatkan anggaran sekitar Rp 72 juta. Sepanjang tahun 2019 ini, ada 15 rumah yang dibedah dengan total Rp 1.089.000.000.

"Jadi memang rumah yang dibedah ini diajukan dari pejabat setempat, dan tanahnya harus milik sendiri sehingga kita tinggal bedah total," tutur Agus.

Sementara itu, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, pihaknya mengapresiasi adanya bentuk tanggungjawab sosial dari PT Angkasa Pura II. Namun, dia berharap, kedepannya akan ada bentuk lain yang lebih mengutamakan peningkatan kompetensi pemuda di sekitar Bandara Soekarno-Hatta.

"Merupakan satu bentuk apresiasi dan juga tanggungjawab sosial dari PT Angkasa Pura II untuk masyarakat, mudah-mudahan nanti kedepan akan banyak hal lagi, terutama dalam rangka pembinaan dan penyerapan tenaga kerja lokal, yang berada di sekitar lingkungan Bandara Internasional Soekarno-Hatta," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Angkasa Pura II Salurkan Pinjaman Rp 2,2 Miliar untuk 70 Pelaku UMKM

Bandara Soetta Bakal Operasikan Terminal Berbiaya Murah

PT Angkasa Pura II menyalurkan pinjaman lunak sebanyak Rp 810 juta kepada 27 pelaku UMKM yang berada di sekitaran Bandara Internasional Soekarno Hatta, Kota Tangerang. Penyaluran dana tersebut untuk tahap tiga di 2019 ini.

Dalam tahap ketiga ini, Direktur Keuangan Angkasa Pura II Bayu Rafisukmawan pun menyerahkan berkas kontrak kerjasama dana bantuan sebesar Rp810 juta kepada 27 mitra binaan.

Bayu mengatakan, penyaluran dana bantuan ini untuk mendorong bisnis usaha kecil dan menengah (UKM) bagi masyarakat di sekitar wilayah Bandara Soekarno-Hatta.

"Sehingga dengan dana bantuan ini dapat menaikkan bisnis mitra binaan demi kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Dia pun mendorong pelaku UMKM ini harus memiliki usaha yang lebih maju.

"Sebagai umat muslim, kita juga diajarkan, hidup besok harus lebih baik dari hari ini. Jadi ibu bapak usahanya harus lebih maju," ujarnya di hadapan puluham mitra binaan.

Menurut Bayu, hingga kuartal III dalam program bina lingkungan ini, pihaknya telah menyalurkan dana bantuan sebesar Rp 2,2 miliar lebih untuk 70 pelaku UMKM. 


Buat Buka Pabrik Garmen

Pekerja memotong pola di pabrik Garmen,Tangerang, Banten, Selasa (13/10/2015). Industri tekstil di dalam negeri terus menggeliat. Hal ini ditandai aliran investasi yang mencapai Rp 4 triliun (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dana Mitra Usaha milik Angkasa Pura II ini pun, sudah dinikmati Nafsuh, warga Kresek Kabupaten Tangerang yang ternyata sudah mendapatkan pinjaman lunak tersebut sejak 2011. Awalnya, dia mendapatkan pinjaman sebesar Rp10 juta yang diperuntukan untuk warung sembako di rumahnya.

Lalu, dua tahun kemudian ketika lunas mendapatkan suntikan dana segar lagi sebesar Rp15 juta.

"Ketika lunas lagi, lanjut Rp40 juta. Nah, saat itu bukan hanya mengembangkan usaha warung sembako, tapi saya bagi dua modalnya dengan membuka pabrik kecil-kecilan khusus garmen ekspor," ujar Nafsuh.

Lalu, ketika dua bulan akan lunas, dia melakukan pelunasan sekaligus untuk kemudian saat ini dia mendapatkan kucuran dana lagi sebesar Rp 80 juta. Pinjaman tersebut, lanjutnya akan dijadikan modal untuk pengembangan pabrik garmennya di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Warung sembakonya masih, malah semakin besar. Itu yang jaga istri, saya kembangkan usaha garmen," tuturnya. (Pramita Tristiawati) 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya