Liputan6.com, Jakarta - Beredar sebuah video anak-anak kecil yang disebut berasal dari Uighur di China sedang tidur di atas kasur beramai-ramai. Ada puluhan, bahkan ratusan anak yang terlihat dalam video.
Video tersebut diunggah dalam akun Youtube milik jawa tengah pada 18 Desember 2019. Video itu berjudul "Inilah 100 ratusan bayi yang di tahan di uighur Cina😢😢😢😢uighur berduka".
Advertisement
"Assalamualaikum wr wb dengan cina menahan orang tuanya otomatis Anak2nya bagekan di bunuh kasian Sekali cina makmur di indonesia muslim hancur di cina di bunuh dan di perkosa apakah dunia diam saja?? melihat zionis Pki cina radikal Membunuh dan mmbrontak orang yang tidak bersalah
Sav uygur indonesia harus turunkan tentaranya kalo memang ada manusiawi
#uighur#sedangberduka#" tulis akun youtube jawa tengah menyertai unggahan videonya.
Dalam video tersebut, terlihat puluhan, bahkan ratusan anak yang sedang tertidur. Mereka tidur beramai-ramai di atas tempat tidur.
Dalam satu tempat tidur, bisa memuat dua hingga empat anak. Cukup banyak tempat tidur yang ada di dalam ruangan tersebut.
Penelusuran Fakta
Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusuri kebenaran dari video yang diunggah dalam akun Youtube jawa tengah tersebut.
Penelusuran dilakukan menggunakan www.citizenevidence.amnestyusa.org/. Hasilnya, menunjukkan unggahan itu memang dimuat oleh Youtube pada 18 Desember 2019.
"Inilah 100 ratusan bayi yang di tahan di uighur Cina😢😢😢😢uighur berdukaAssalamualaikum wr wb dengan cina menahan orang tuanya otomatis Anak2nya bagekan di bunuh kasian Sekali cina makmur di indonesia muslim hancur di cina di bunuh dan di perkosa apakah dunia diam saja?? melihat zionis Pki cina radikal Membunuh dan mmbrontak orang yang tidak bersalah Sav uygur indonesia harus turunkan tentaranya kalo memang ada manusiawi #uighur#sedangberduka#
Video ID: X0nwkEn3PMM
Upload Date (YYYY/MM/DD): 2019-12-18
Upload Time (UTC): 11:32:28 (convert to local time)"
Setelah ditelusuri lebih jauh, video tersebut bukanlah berisi anak-anak Uighur. Hal itu berdasarkan artikel tulisan yang dimuat laman berita milik Kazakhstan, www.nur.kz.
Artikel itu berjudul "Video tidur di empat taman kanak-kanak mengejutkan Kaznet".
Dalam artikel tersebut dijelaskan, video yang diambil di taman kanak-kanak di Kazakhstan. Netizen yang melihat video itu marah besar karena taman kanak-kanak tersebut membiarkan anak-anak tidur seperti itu.
Pada satu tempat tidur, terdapat hingga empat anak tidur bersama-sama. Ada beberapa dari mereka yang bahkan tidur di lantai.
Namun ternyata, video itu bukanlah diambil di Kazakhstan. Hal itu berdasarkan penegasan dari Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Republik Kazakhstan.
"Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan cepat meyakinkan - video itu tidak direkam di Kazakhstan.
Seperti dilansir Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Republik Kazakhstan zakon.kz, video yang didistribusikan dari taman kanak-kanak, di mana anak-anak tidur empat dalam satu boks, tidak direkam di taman kanak-kanak Kazakhstan.
Aksi itu terjadi di Bishkek, di taman kanak-kanak nomor 1. Ini dirancang untuk 140 tempat, tetapi lebih dari 300 anak-anak mengambil tempat di sini."
Advertisement
Kesimpulan
Video yang diunggah oleh akun Youtube bernama jawa tengah bukan merupakan anak-anak Uighur yang menjadi tahanan China. Video itu memang benar ada, namun narasi yang menyertainya tidak benar.
Video itu merupakan rekaman yang diambil di taman kanak-kanak di Bishkek, Kirgizstan. Di mana, dalam satu ruangan kecil yang berisi tempat tidur untuk 100 anak, tetapi malah diisi oleh 300 anak.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement