Kapolda Senang 35 Ribu Kendaraan Memadati Bali di Momen Liburan Akhir Tahun

Data mengungkap, ada sekitar 35 ribu kendaraan yang sudah masuk ke Bali untuk menghabiskan waktu liburan akhir tahun.

oleh Dewi Divianta diperbarui 31 Des 2019, 01:00 WIB
Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Bukannya pusing memikirkan kepadatan arus lalu lintas jelang malam pergantian tahun, Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose justru senang puluhan ribu kendaraan tumpah ruah di Pulau Dewata.

Dari data yang dimilikinya, ada sekitar 35 ribu kendaraan yang sudah masuk ke Bali untuk menghabiskan waktu liburan akhir tahun.

Artinya, kata Kapolda, Bali masih sebagai destinasi wisata favorit bagi wisatawan untuk menikmati masa liburnya. Dengan begitu, roda ekonomi masyarakat Bali pun akan berputar. 

"Terbesar mereka masuk melalui Pelabuhan Gilimanuk,” kata Kapolda pada acara Jumpa Pers Kapolda dalam Rangka Anev Kamtibmas Akhir Tahun 2019, Senin (30/12/2019).

Kapolda pun tak terlalu memikirkan kepadatan arus lalu lintas yang terjadi akibat banyaknya kendaraan wisatawan yang ingin merayakan pergantian tahun di Pulau Dewata. Baginya hal wajar banyak orang mengunjungi Bali. sebagai Kapolda, ia justru bersyukur banyak orang yang datang berlibur ke wilayah tugasnya.

"Saya kira tidak apa-apa kalau terjadi sedikit kemacetan. Yang pasti kami sudah siapkan rekayasa lalu lintas. Tapi ini kan setahun sekali. Saya sebagai Kapolda bersyukur banyak orang datang ke Bali. Artinya, pariwisata kita tetap hidup dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Bali. Macet sedikit tak apalah," kata Kapolda berkelakar.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta menyatakan hal senada. Ia menyebut terjadi lonjakan volume kendaraan yang masuk ke Bali sekitar 60 persen dari prediksi lembaganya sekitar 6 persen.

"Terutama mereka masuk dari Pelabuhan Gilimanuk. Mungkin karena sekarang tol sudah terhubung hingga ke Probolinggo, Jawa Timur, jadi banyak yang menggunakan. Total kenaikan mencapai 60 persen," katanya. 

Kondisi sebaliknya terjadi pada arus ke luar Pulau Bali. Arus kendaraan ke luar Bali belum terlalu masif. Yang ke luar Bali belum banyak. "

Tapi kalau mereka merasa sesak di Bali, mungkin ke luar juga," katanya.

Jika transportasi darat mengalami lonjakan yang cukup tajam, berbeda halya dengan transportasi udara. Katanya, arus kedatangan wisatawan domestik melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai justru mengalami penurunan.

"Yang turun sekarang bandara, terutama wisatawan domestik. Kalau wisatawan mancanegara karena dia tidak ada pilihan selain naik pesawat, maka jumlahnya naik 3,5 persen dari prediksi kita. Padahal kita prediksi kenaikan sekitar 5 persen. Tapi kedatangan justru mencapai angka 8,5 persen," tutur dia.

Sementara arah kunjungan favorit wisatawan masih tertuju ke wilayah Bali selatan seperti Sanur, Kuta, Jimbaran, dan Nusa Dua. "Mungkin Bali utara masih belum menarik. Masih banyak yang harus dikerjakan supaya wisatawan mau ke sana," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya