Tesla Mulai Kirim Sedan Model 3 Buatan Pabrik Tiongkok

Perusahaan mobil listrik Tesla mulai mengirimkan sedan Model 3 buatan pabriknya yang berlokasi di Shanghai, Tiongkok.

oleh M Hidayat diperbarui 31 Des 2019, 11:00 WIB
Papan Nama Booth Tesla di Computex 2017. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan mobil listrik Tesla mulai mengirimkan sedan Model 3 buatan pabriknya yang berlokasi di Shanghai, Tiongkok. Hal ini dicapai dalam kurun waktu kurang dari setahun sejak fasilitas itu mulai dibangun.

Mengutip Reuters, Selasa (31/12/2019), Tesla menggelar sebuah acara khusus yang menandai pencapaian ini pada Senin (30/12/2019). Pada acara itu, 15 orang karyawan Tesla mendapatkan mobil yang telah mereka beli.

Perusahaan mengatakan ingin memulai pengiriman dari pabrik Shanghai sebelum Tahun Baru Imlek pada 25 Januari mendatang.

"Mulai saat ini dan seterusnya (Tesla) Model 3 buatan Tiongkok akan mulai melaju di jalan-jalan besar dan jalur kecil di Tiongkok," kata Wakil Presiden Tesla Tao Lin pada acara pengiriman yang dihadiri oleh karyawan dan pejabat pemerintah Shanghai.


Fasilitas di Shanghai

Pengunjung Menjajal Menu Navigasi di Mobil Otonomos Listrik Tesla Model X di Computex 2017. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Diwartakan sebelumnya, Tesla telah mendaftarkan sebuah unit konstruksi di Tiongkok. Hal itu merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk masuk ke pasar mobil di Tiongkok.

Menurut Sistem Publisitas Informasi Perusahaan Nasional Tiongkok, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (3/10/2019), perusahaan berbasis di California itu telah membuka unit konstruksi di Shanghai dengan modal terdaftar senilai USD 1 juta.

Unit konstruksi itu akan menangani rancangan desain, konstruksi dan material. Lebih lanjut, unit tersebut mendapuk Zhu Xiaotong, sebagai petinggi Tesla di Tiongkok, yang juga merupakan perwakilan hukum perusahaan.

Tesla telah membangun fasilitas produksi mobil di Shanghai sejak Januari. Fasilitas produksi itu diperkirakan memiliki kapasitas produksi hingga 250.000 kendaraan per tahun pada tahap awalnya.

Pabrik senilai USD 2 miliar itu menjadi taruhan besar perusahaan karena menghadapi lebih banyak persaingan dari pembuat kendaraan listrik domestik dan pendapatannya telah terkena kenaikan tarif impor Amerika Serikat.

(Why/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya