Gunung Anak Krakatau Meletus Ratusan Kali Sepanjang 2019

Meski dalam dua hari ini telah erupsi beberapa kali, PVMBG tidak menaikkan level status Gunung Anak Krakatau atau tetap berada di Level II dengan status Waspada.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 30 Des 2019, 18:00 WIB
Aktivitas Gunung Anak Krakatau dari udara yang terus mengalami erupsi, Minggu (23/12). Dari ketinggian Gunung Anak Krakatau terus mengalami erupsi dengan mengeluarkan kolom abu tebal. (Liputan6.com/Pool/Susi Air)

Liputan6.com, Lampung - Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali erupsi pada Senin (30/12/2019) sekitar pukul 13.35 WIB, dengan ketinggian kolom abu mencapai 1.000 meter dari puncak kawah. Setelah sebelumnya erupsi terjadi Senin pagi, sekitar pukul 07.53 WIB dengan ketinggian kolom abu nya mencapai 2.000 meter.

"Kekuatan erupsinya lumayan, tapi tidak terlalu signifikan. Ini (GAK) kan sudah lama tidak ada aktivitas. Letusan juga menandakan kalau gunungnya sedang membangun tubuhnya lagi, setelah longsor pada tahun lalu (2018)," kata Andi Suandi, Kepala Pos Pantau GAK Lampung, saat dikonfirmasi oleh awak media melalui sambungan selulernya, Senin (30/12/2019).

Berdasarkan catatan PVMBG, Gunung Anak Krakatau telah erupsi sebanyak 106 kali sepanjang tahun 2019 dan kegempaannya terbanyak berjumlah 80 kali dalam sehari.

Sebelumnya, pada Minggu, 29 Desember 2019 kemarin pun gunung berapi yang ada di perairan Selat Sunda itu erupsi sekitar pukul 05.30 WIB pagi, dengan ketinggian kolom abunya antara 50 meter.

Meski dalam dua hari ini telah erupsi beberapa kali, PVMBG tidak menaikkan level status GAK atau tetap berada di Level II dengan status Waspada.

Wisatawan, masyarakat, dan nelayan dilarang beraktivitas dalam radius dua kilometer dari Gunung Anak Krakatau, guna menghindari hal yang tak diinginkan, seperti terkena lelatan material erupsi dari dalam perut gunung "Sang Anak".

"Imbauannya tetap supaya tidak mendekati gunung dalam radius dua kilometer," dia menerangkan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya