Produksi Minyak Wilayah Sumatera Bagian Utara Capai Target

SKK Migas mendorong para produsen minyak da gas untuk meningkatkan produksinya setiap tahun

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Des 2019, 18:15 WIB
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengumumkan, Kontrak Kontrak Kerjasama (KKKS) area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) telah ‎mencapai target produksi minyak siap jual (lifting minyak).

Kepala SKK Migas Sumbagut, Avicenia Darwis mengatakan, ‎realisasi lifting minyak dari KKKS area Sumbagut yang meliputi wilayah Riau, Aceh dan Sumatera Utara sampai November 2019 rata-rata mencapai 214,7 ribu barel per hari (bph). Angka ini di atas target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar 213,6 ribu bph.

“Lifting wilayah Sumbagut tercapai, berkat kolaborasi antara pekerja teknis dan non teknis,” kata Avicenia, di Jakarta, Senin (30/12/2019).

Upaya optimalisasi lifting terus dilakukan melalui pengurasan stok dan pengapalan serentak dari 5 terminal titik serah minyak di penghujung tahun 2019, khususnya di Terminal Dumai. Total estimasi hingga 31 Desember 2019 diperkirakan meningkat menjadi 215 ribu bph atau sebesar 1.410 bph di atas target.

Selain Terminal Dumai, 4 titik serah lainnya adalah Terminal Buatan Riau, FSO Gandini Riau, Terminal Pangkalan Susu Sumatera Utara dan Terminal Arun Aceh. Dari upaya tersebut tambahan volume lifting selama bulan Desember diperkirakan mencapai 6,78 juta barrel.

Adapun total angka operasional lifting selama tahun 2019 di area Sumbagut diperkirakan mencapai angka 78,5 juta barrel. PT Chevron Pacific Indonesia memiliki kontribusi terbesar dari lifting migas area Blok Rokan dengan estimasi capaian sebesar 88,5 persen atau rata-rata lifting sebesar 190,494 ribu bph.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Diikuti BOB PT Bumi Siak Pusako Pertamina Hulu, Pertamina EP Asset 1 Field Rantau dan Field Lirik , Energi Mega Persada Malaca Strait S.A dan Medco E&P Malaka.

‎Permasalahan-permasalahan yang muncul untuk memenuhi target APBN, diantaranya keamanan, cuaca dan illegal taping dapat ditekan dan teratasi dengan baik, berkat kerjasama yang baik antara SKK Migas Sumbagut, KKKS dan pemangku kepentingan.

“Dari awal tahun kita sudah mulai concern terhadap permasalahan yang muncul, dan mengatasinya agar tidak berpengaruh dengan penurunan produksi minyak,” tutur Avicenia.

Pada 2020 SKK Migas Sumbagut dan KKKS berharap lifting dapat kembali melampaui target yang ditetapkan perintah. Upaya yang dilakukan adalah dengan mempertahankan produksi lapangan eksisting dan melakukan pengembangan sumur baru ekplorasi di wilayah offshore, yaitu wilayah Andaman, Aceh.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya