Liputan6.com, Jakarta Dua kasus pembunuhan yang sempat menyita perhatian masyarakat. Bahkan, dua kasus pembunuhan itu hingga saat ini masih misterius alias belum terungkap dan para pelakunya masih bebas berkeliaran.
Berikut catatan Liputan6.com kasus pembunuhan yang sempat menyita perhatian publik dan belum terungkap selama tahun 2019:
Advertisement
Noven, Gadis SMK di Bogor Tewas Usai Ditusuk Pria Misterius
Aksi penusukan di Jalan Riau, Kelurahan Baranangsiang, Kota Bogor pada Selasa 8 Januari 2019, sempat menyita perhatian publik. Gadis berusia 18 tahun yang diketahui bernama Andriana Yubelia Noven Cahya itu ditemukan tergeletak di sebuah gang samping kosannya dengan luka tusuk di dada.
Gadis berkacamata yang masih mengenakan seragam sekolah itu akhirnya meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit akibat kehabisan darah.
Kasus pembunuhan Noven, sapaan akrab gadis itu masih misterius. Pihak kepolisian hingga kini belum berhasil mengungkap kasus pembunuhan dan meringkus pelakunya.
Pemeriksaan saksi-saksi dan alat bukti berupa sebilah badik belum mampu memberikan petunjuk siapa pelakunya. Begitu pun rekaman CCTV yang merekam kejadian pembunuhan itu.
Polisi sempat meminta bantuan Ahli digital forensik Federal Bureau Investigation (FBI) untuk mengidentifikasi wajah pria penusuk Noven yang terekam CCTV dengan alat canggih yang dimilikinya.
Alat canggih yang dimiliki biro investigasi dari Negeri Paman Sam tidak mampu mengidentifikasi wajah pelaku. Hal itu karena resolusi gambar video detik-detik pembunuhan siswi SMK Baranangsiang Bogor ini terlalu rendah.
Sekitar empat bulan terakhir, polisi kembali melakukan penyelidikan kasus pembunuhan Noven mulai dari nol. Dari sebelumnya sekitar 38 saksi yang diperiksa, terus bertambah.
Dari serangkaian hasil penyelidikan tersebut, polisi mengklaim telah menemukan titik terang sosok pemuda yang dicurigai sebagai pelakunya.
"Masih kita tindaklanjuti, yang diduga jadi tersangka sudah ada," kat Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser usai pemeriksaan kelaikan bus di Terminal Baranangsiang Bogor, Senin (31/12/2019).
Namun untuk menjerat dan menetapkan seorang terduga pelaku sebagai tersangka, pihak penyidik harus memiliki bukti yang kuat. Sebab, kasus pembunuhan Noven sudah berlangsung cukup lama.
"Tinggal pemenuhan bukti-bukti. Karena harus dipahami betul, ini perkara sudah lama," ujar Hendri.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Misteri Pembunuhan Pria Dalam Koper
Warga Curug Bitung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor digegerkan dengan penemuan mayat pria di pinggir jalan hutan pinus . Kasus ini sempat menyita perhatian publik lantaran mayat pria itu ditemukan dalam koper dengan kondisi kaki, dan tangan terbungkus plastik berwarna hitam serta dilakban. Kemudian ada luka pada wajah dan kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Dalam kasus pembunuhan ini, polisi mengalami kesulitan lantaran identitas korban belum teridentifikasi. Tidak adanya saksi juga membuat penyidik kesulitan melakukan penyelidikan.
Penyebaran skesta wajah korban yang diharapkan bisa menemukan indentitas korban, hingga kini belum membuahkan hasil. Ini karena belum ada salah satu pun warga yang melaporkan telah kehilangan anggota keluarganya.
"Belum (teridentifikasi), kami masih terus berupaya agar kasus ini segera bisa terungkap," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Benny Cahyadi beberapa hari lalu.
Berdasarkan pemeriksaan dokter RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, jenazah pria sudah membusuk, sehingga terkendala di beberapa fase pemeriksaan termasuk sidik jari yang telah hancur. Sebagian kulit korban juga sudah mengelupas dan nempel pada plester yang membungkus jasad pria tersebut. Kemudian ada luka pada wajah dan kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Tim medis juga sudah memeriksa gigi dan sampel DNA korban. Namun karena belum ada keluarga yang merasa kehilangan sehingga belum bisa mencocokan dengan antemortem.
Adapun ciri-ciri korban antara lain umur sekitar 40 tahun, tinggi 183 cm, kulit putih, postur tubuh besar, rambut pendek, muka bulat, dan berjenggot pendek serta luka lama di bagian perut kanan dan kaki kanan. (Achmad Sudarno)
Advertisement