Liputan6.com, Jakarta Di penghujung 2019, nama Greta Thunberg banyak dibicarakan. Remaja asal Swedia itu mendapat sorotan usai dirinya menjadi aktivis yang lantang dalam menyuarakan perubahan iklim yang menyebabkan kerusakan lingkungan.
Hal ini membuat ayah Greta Thunberg, Svante, menjadi was-was. Dia sering khawatir terhadap segala ujaran kebencian dan ketidaksukaan yang dilontarkan pada putrinya itu.
Advertisement
Begitu juga dengan sang ibu dari Greta. Dia awalnya keberatan ketika remaja 16 tahun dengan sindrom Asperger itu mulai menyuarakan pendapatnya.
"Jelas, kami pikir itu adalah ide yang buruk, menempatkan dirinya di luar sana dengan semua kebencian di media sosial," kata sang ibu, Malena Ernman seperti dilansir dari New York Post pada Kamis (2/1/2020).
Kedua orangtua Greta sadar bahwa perubahan iklim bukan isu yang sepele. Apalagi, anak itu sempat mengalami depresi di usia 11, berhenti makan dan bicara, hingga bolos sekolah gara-gara masalah tersebut.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Tetap Dilihat Sebagai Anak Biasa
Bukan berarti menjadi aktivis juga membuat kehidupan Greta kacau balau. Svante mengatakan, hal itu bahkan membuatnya lebih bahagia.
Svante menambahkan, Greta menjadi lebih bersemangat ketika kedua orangtuanya ikut dalam gerakan putrinya untuk menyelamat lingkungan.
Sang ibu saat ini memilih untuk tidak bepergian dengan jalur udara. Sementara Svante, menjadi seorang vegan dan bergabung dengan putrinya dalam ekspedisi pelayaran menuju Konferensi Tingkat Tinggi Iklim Persatuan Bangsa-Bangsa.
"Saya tahu ini adalah hal yang benar untuk dilakukan, tapi saya tidak melakukannya untuk menyelamatkan iklim, saya melakukannya untuk menyelamatkan anak saya," kata ayah dua anak perempuan tersebut.
Apa yang dilakukan Greta membuatnya baru-baru ini mendapat beberapa penghargaan. Dia dinominasikan sebagai penerima Nobel Peace Prize tahun 2019 serta dinobatkan sebagai "Person of the Year" majalan Time.
Namun, semua penghargaan itu tidak membuat pandangan Svante terhadap putrinya berubah. "Bagi saya dia sekarang anak biasa," kata Svante dalam sebuah wawancara di sebuah media Inggris.
"Dia menari-nari, dia banyak tertawa, kami bersenang-senang dan dia berada di tempat yang sangat baik."
Advertisement