Aji Mumpung, Jadi Alasan Harga Sejumah Bahan Pangan Naik Jelang Tahun Baru

Kementerian Pertanian mengungkapkan kenaikan harga sejumlah bahan pangan di pasar tradisional bersifat musiman

oleh Athika Rahma diperbarui 31 Des 2019, 17:31 WIB
Pedagang merapikan barang dagangannya di Tebet, Jakarta, Senin (3/10). Secara umum, bahan makanan deflasi tapi ada kenaikan cabai merah sehingga peranannya mengalami inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi menyatakan, jelang natal dan tahun baru, para pedagang melihat peluang untuk menaikkan harga sebab sedang terjadi momentum tertentu.

Hal ini dikatakannya saat menanggapi harga cabai yang menyentuh angka hingga Rp 50 ribu per kg di beberapa pasar, termasuk Pasar Baru Bekasi.

"Kalau mau lihat, itu di Kramat Jati. Dia kan pasar induk, dia melepas berapa, ke konsumen berapa, jadi kita lihat perbandingannya. Pedagang ini kan kadang aji mumpung, mumpung Natal, mumpung Tahun Baru, mumpung Ramadhan," ujar Agung di Toko Tani Indonesia Center, Jakarta, Selasa (31/12/2019).

Lebih lanjut, perbedaan harga pangan di setiap pasar sebenarnya tergantung dari sasaran pasar tersebut. Dia menyebutkan, harga pangan di pasar Gondangdia mahal karena pembelinya didominasi kelas menengah atas.

"Gondangdia kan pasar mahal. Di Jakarta kan ada pasar mahal contohnya Gondangdia, Serpong, Sentul," lanjutnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harga Komoditas

Pedagang menjajakan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (2/4/2019). Sejumlah pedagang di Pasar Induk Kramat Jati mengaku harga bawang merah dan bawang putih relatif stabil, meskipun terjadi kenaikan harga di beberapa daerah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sementara, untuk harga komoditas yang sedang naik belakangan ini ialah bawang merah. Dua bulan lalu, harga bawang merah anjlok hingga Rp 20 ribu per kg. Namun sekarang, harganya kembali normal di kisaran Rp 32 ribu per kg.

"Sekarang naik, ya naik karena kembali ke harga normal dari yang tadinya anjlok, sekarang sudah sesuai harga acuan pemerintah," tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya