Liputan6.com, Jakarta - Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Baharkam Polri menindak 442 kejahatan selama 2019. Penindakan itu terdiri dari kejahatan konvensional, kekayaan negara, antarnegara, dan kecelakaan di laut.
Kakorpolairud Baharkam Polri, Irjen Lotharia Latif mengatakan, 442 kasus tersebut terdiri dari kejahatan konvensional sebanyak 215 perkara, kekayaan negara 99 perkara, kejahatan antarnegara 79 perkara, dan kecelakaan di laut 49 perkara.
Advertisement
"Kita dapat apresiasi dari dunia karena dapat menurunkan jumlah kejahatan dari 36 kasus menjadi 17 kasus," kata Lotharia dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (31/12/2019).
Selain pengungkapan kasus, Korps Polairud juga menyita sejumlah barang bukti selama 2019. Di antarnya adalah dua unit kapal ikan asing, 500 kilogram ikan campuran, 100 kilogram cumi kering, 77.700 ekor baby lobster, 700 kilogram kepiting telur, satu kontainer kepiting telur, serta 15 kilogram sabu-sabu.
Selama 2019, Korps Polairud Polri juga menggelar berbagai kegiatan preventif, seperti patroli perairan Indonesia dan yuridiksi sebanyak 2.867 kali atau 31.425 jam, patroli perairan Selat Malaka 87 kali atau 1.511 jam, patroli perairan perbatasan 86 kali, pengamanan 10 titik area kapal berlabuh yang rawan kejahatan konvensional.
Sementara kegiatan preemtif yang dilakukan, yakni Polmas Perairan dan Sambang Nusa ke pulau terluar berpenduduk, Quick Wins untuk menangkal paham radikalisme, dan intelijen perairan.
Pada 2019 juga, Korps Polairud Polri bersama Organisasi Wanita Selam Indonesia (WASI) menciptakan rekor dunia pada peringatan HUT RI-74 dengan membentangkan bendera merah putih terbesar yakni 1.014 meter persegi, rangkaian penyelam terpanjang di perairain Manado, Sulawesi Utara. Jumlah penyelam yang dilibatkan mencapat 3.131 orang.
Kegiatan internal lainnya saat HUT Korpolairud Polri ke-69 pada 1 Desember 2019, seperti kerja bakti rumah dinas, donar darah, olah raga bersama, dan perlombaan lainnya.
Hingga kini, Korpolairud Polri memiliki 7.830 psersonel yang terdiri dari Mabes Polri, Polda, hingga Polres. Sedangkan jumlah kendaraan taktis terdiri dari 610 kapal, sembilan unit pesawat Fix Wings, dan 46 unit rotary.