Sambut Tahun Baru, Presiden Putin Sampaikan Pesan Persatuan

Dalam pidatonya menyambut Tahun Baru, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pesan persatuan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 01 Jan 2020, 14:04 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin memberi sambutan saat perayaan Hari Angkatan Laut di St.Petersburg, Rusia, Minggu (30/7). Sebanyak 50 kapal perang dan kapal selam unjuk gigi di Sungai Neva dan Teluk Filandia. (AP/Alexander Zemlianichenko)

Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyambut tahun baru dengan memberitahu rakyatnya bahwa mereka hidup di tengah-tengah masa sulit, tetapi warga Rusia tahu bahwa mereka harus tetap bersatu.

"Kita hidup di sebuah masa penuh gejolak, dinamis, dan kontradiktif," katanya dalam pidato tahunan Tahun Barunya.

"Tetapi kita bisa dan harus melakukan segala-galnya sehingga Rusia berkembang dengan sukses, dan semuanya dalam kehidupan kita akan membaik."

Dilansir dari VOA Indonesia, Rabu (1/1/2020), Putin memberikan sambutan tradisional itu hanya beberapa saat sebelum jam Kremlin berdentang menyambut 2020 di Rusia Timur Jauh.

"Kini, selagi kita melihat kedepan dengan penuh semangat seiring dentang lonceng itu, kita yakin dan berharap semua keinginan kita akan menjadi kenyataan," kata Putin.

"Masa kini dan masa depan, juga masa depan anak-anak kita, bergantung pada usaha dan sumbangan kita masing-masing," ia menambahkan.

"Hanya secara bersama kita mampu mengatasi isu-isu yang dihadapi masyarakat dan negara kita. Persatuan kita adalah fondasi untuk pencapaian cita-cita tertinggi kita."

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Penurunan Ekonomi Rusia

Ilustrasi Rusia dan Bendera Rusia (AP PHOTO/Alexander Zemlianichenko)

Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengidentifikasi peningkatan standar hidup Rusia sebagai pencapaian utama pada 2019.

"Untuk alasan obyektif, standar hidup Rusia stagnan atau turun. Tren negatif ini diamati selama tiga atau empat tahun terakhir," kata Peskov. "Tahun ini, kami dapat membalikkan tren itu. Sejauh ini, kami tidak dapat berbicara tentang pertumbuhan yang substansial. Namun demikian, tren ini telah terbalik."

Ketidakpuasan Rusia terhadap situasi ekonomi mereka adalah salah satu dari banyak alasan di balik gerakan protes yang melanda seluruh negeri pada tahun 2019 dan membantu menyebabkan peringkat persetujuan terendah Putin dalam lebih dari satu dekade.

Statistik resmi Rusia dari kuartal pertama 2019 menunjukkan bahwa 20,9 juta lebih dari 142 juta warga Rusia hidup dalam kemiskinan, sedikit meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2018.

Laporan ekonomi Bank Dunia tentang Rusia yang dirilis pada bulan Desember mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Rusia meningkat setelah kinerja semester pertama yang lemah pada tahun 2019, dan meramalkan sedikit penurunan kemiskinan.

Indeks Pembangunan Manusia PBB, yang mengukur ketimpangan sosial dan ekonomi di suatu negara, menempatkan Rusia di peringkat ke-49 dari 189 negara pada tahun 2019.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya