Liputan6.com, Berlin - Kanselir Angela Merkel dalam Pidato Tahun Baru yang disiarkan secara nasional di televisi Jerman, menekankan pentingnya perlindungan iklim.
"Pemanasan Bumi adalah nyata… Itu (adalah ancaman) dan krisis yang timbul dari pemanasan global yang disebabkan oleh manusia,'' katanya. "Jadi kita harus melakukan segala sesuatu yang mungkin secara manusiawi untuk menghadapi tantangan umat manusia ini.''
Advertisement
Dikutip dari DW Indonesia, Rabu (1/1/2020), Merkel selanjutnya menjelaskan, paket kebijakan iklim Jerman yang baru-baru ini disepakati, bertujuan mengatasi perubahan iklim, yang antara lain meliputi sistem penetapan harga karbon dioksida untuk sektor transportasi dan penurunan pajak pertambahan nilai untuk tiket kereta api jarak jauh.
Kanselir Jerman mengakui ada banyak kritik baik dari orang-orang yang khawatir akan terbebani oleh kebijakan itu, dan dari mereka yang berpikir kebijakan itu tidak cukup jauh.
Namun dia membela keputusan pemerintahannya dan mengatakan, paket kebijakan itu memberikan "kerangka kerja yang diperlukan.''
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Anak Cucu yang Harus Tanggung Konsekuensi
Merkel juga mengakui: "Benar bahwa dengan umur 65 tahun, saya berada pada usia di mana saya pribadi tidak akan mengalami semua konsekuensi dari perubahan iklim, yang akan muncul jika para politisi tidak bertindak."
"Anak-anak dan cucu-cucu kitalah yang harus hidup dengan konsekuensi dari apa yang kita lakukan atau tidak lakukan hari ini," tegas Merkel. "Jadi saya mengerahkan seluruh energi saya agar Jerman memberi kontribusinya - secara ekologis, ekonomi, sosial - untuk mengatasi perubahan iklim.''
"Eropa harus mengangkat suaranya lebih kuat di dunia," kata Angela Merkel. Sekaligus kanselir Jerman ini berjanji bahwa dia akan bekerja sama dengan Presiden Komisi Eropa, yang saat ini dijabat Ursula von der Leyen, yang sempat lama menjabat sebagai menteri di bawah pemerintahan Merkel. Pemimpin Jerman itu juga merencanakan pertemuan dengan para pemimpin Afrika dan China.
Advertisement
Negara Harus Melindungi Semua Orang di Jerman
Dalam pidato Tahun Baru yang teksnya sudah disebarkan lebih dulu kepada media, Angela Merkel juga menekankan perlunya otoritas Jerman melindungi para pejabat pemerintah lokal dan "semua orang yang ada di negara kita" dari kebencian, permusuhan dan kekerasan, rasisme dan anti-Semitisme.'
Tahun 2019 di Jerman terjadi banyak aksi teror mematikan yang dilakukan kalangan ekstrem kanan. Pejabat pemerintah daerah di kota Kassel, Walter Luebcke, ditembak mati di depan rumahnya oleh seorang tersangka ekstremis kanan.
Diduga karena Walter Luebcke, yang sudah beberapa kali menerima ancaman pembunuhan, secara vokal mendukung kebijakan Merkel pada tahun 2015, membuka pintu terhadap para pengungsi. Tersangka diketahui pernah menjadi aktivis ekstrem kanan dan beberapa kali dihukum karena motif rasisme dan kebencian terhadap orang asing.
Pada bulan Oktober, seorang pria mencoba memaksa masuk ke sebuah sinagoga di kota Halle ketika di dalam sedang dilangsungkan kebaktian. Setelah gagal mendobrak pintu sinagoga, pelakunya kemudian membunuh dua orang yang kebetulan lewat, sebelum ditangkap oleh aparat keamanan. Tersangka diketahui sering memosting konten anti Yahudi di media sosial.
Angela Merkel memimpin Jerman sejak 2005, dan saat ini menjabat di periode legislatur keempat.
Dia sudah menegaskan bahwa masa jabatan keempat ini adalah yang terakhir baginya. Jika berhasil menyelesaikan masa legislatur hingga tahun 2021, Merkel bisa mencatat memecahkan rekor sebagai kanselir terlama Jerman, yang hingga saat ini dipegang oleh mendiang Helmut Kohl.