Liputan6.com, Jakarta Hujan yang mengguyur dari malam tahun baru hingga 1 Januari 2020 membuat banjir merendam sebagian wilayah Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. Bagi korban banjir ada beberapa masalah kesehatan kulit yang rentan mengintai.
Bila banjir tak kunjung surut hingga berhari-hari, ada dua masalah kesehatan kulit yang sering menimpa korban banjir. Penyakit kulit itu yakni dermatitis alergi dan jamur.
Advertisement
Pada saat banjir, kulit terpapar dengan bermacam-macam bahan yang ada di air, entah itu bahan kimia atau sampah. Kandungan tersebut yang mengenai kulit bisa menyebabkan alergi.
"Jadi, ada bahan dari kandungan di air banjir itu yang membuat orang tersebut menjadi alergi," tutur dokter spesialis kulit dan kelamin Laksmi Duarsa dihubungi beberapa waktu silam. (Baca: 2 Masalah Kulit yang Perlu Diwaspadai Saat Banjir)
Risiko seseorang terkena dermatitis alergi semakin besar bila banjir lama surut. Gejala terkena dermatitis alergi yakni kulit merah, gatal-gatal, atau muncul bintik-bintik pada bagian yang sering terpapar air banjir.
"Jika gatal lalu sampai luka karena digaruk, apalagi bintik-bintik sampai berair, harus segera ke dokter atau puskesmas," kata Laksmi.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut
Awas,Kena Jamur Kaki
Kaki yang terendam air banjir dalam waktu lama membuat bagian bawah tubuh ini lembap. Kondisi ini rentan membuat jamur Candidal intertrigo mudah berkembang di bagian telapak kaki.
"Kondisi jamur ini bisa membuat gatal lalu muncul seperti warna kulit keputihan begitu," kata Laksmi.
Guna mencegah kondisi ini terjadi segera bersihkan kaki menggunakan air bersih mengalir usai terpapar air banjir.
Advertisement