Liputan6.com, Pekanbaru - Jalan anak gajah terjerat di Desa Lubuk Kembang, Kabupaten Pelalawan Riau, terlihat gontai. Tubuhnya kurus karena luka di kaki kiri depan membuatnya tak maksimal mencari makan bersama belasan kawanannya.
Beruntung, informasi anak gajah ini sampai ke Balai Besar Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Belasan petugas turun ke lokasi untuk mencari satwa dilindungi itu supaya lukanya cepat sembuh dengan pengobatan.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kepala BBKSDA Riau Suharyono, informasi gajah terluka akibat jerat ini diterima sejak 21 Desember 2019. Gajah diduga terjerat di konsesi milik PT Rimba Peranap Indah (RPI).
Sejumlah pawang gajah atau mahout diturunkan ke lokasi bersama tim medis, polisi hutan dan lembaga pecinta satwa. Karena anak gajah ini berada di kawanan, petugas sangat berhati-hati agar tak diserang satwa liar itu.
"Akhirnya diturunkan dua gajah jinak dari PLG Minas bernama Bankin dan Indah," kata Suharyono, Rabu petang, 1 Januari 2019.
Tim terus memantau pergerakan gajah sembari menjaga jarak aman. Suara dari pimpinan kawanan menjadi tanda bagi petugas agar tidak ketinggalan jejak kawanan berjumlah hingga 17 ekor ini.
Pada 29 Desember 2019, sejumlah petugas memakai sepeda motor di hutan untuk memantau pergerakan gajah. Dua gajah jinak mengekor dari belakang agar bisa mengusir gajah liar jika sewaktu-waktu menyerang.
"Tanggal 30 Desember 2019, kawanan ditemukan di greenbelt PT RPI, sedang mandi di sungai," ucap Suharyono.
Melihat anak gajah tadi menyendiri, petugas langsung menembaknya memakai senjata bius. Sayangnya tembakan petugas tidak tepat sasaran karena anak gajah tadi selalu menghindar.
"Kondisinya saat itu juga mulai gelap, petugas memutuskan mundur," ucap Suharyono.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Dua Jam Pengobatan
Keesokan harinya, kawanan gajah ini sampai ke konsesi perusahaan lainnya di Pelalawan. Setelah beberapa kali membidik, akhirnya petugas melesatkan bius yang mengenai tubuh anak gajah tadi.
Dalam beberapa menit, gajah terluka tadi mulai tak sadarkan diri. Obat bius membuatnya merebah ke tanah dan tertidur. Petugas tak membuang waktu dan dengan cepat mengobatinya.
Menurut Suharyono, pengobatan berlangsung dua jam. Ada beberapa obat yang diberikan untuk menyembuhkan luka di kaki kiri gajah yang mulai membusuk dan cukup dalam itu.
"Di kaki terluka itu masih menempel tali jerat, langsung diputus petugas. Setelah pengobatan selesai, gajah tadi disuntik lagi biar sadar," ucap Suharyono.
Sadar dari pengobatan, anak gajah tadi langsung berdiri meninggal petugas. Dia lalu bersuara untuk memanggil induknya hingga akhirnya bergabung lagi dengan kawanan.
Pantauan petugas, anak gajah ini saat diobati mengalami malnutrisi, kurus, dehidrasi, nekrosa, infeksi dan myasisi. Gajah juga mengalami anemia berat dengan kondisi mukosa yang sangat pucat.
"Petugas sudah mengambil sampel darah untuk diperiksa. Setelah pengobatan ini masih dipantau dan akan diobati lagi kalau memang dibutuhkan. Semoga cepat sembuh bersama induknya," kata Suharyono.
Advertisement