Liputan6.com, Jakarta Memasuki tahun baru biasanya bakal diiringi banyak resolusi. Bagi sebagian orang ada yang memiliki resolusi mendapatkan jodoh alias memiliki pasangan.
"Happy New Year! 2020 aku dapat jodoh. Aminnnnn...," kata seorang teman saat mengucapkan resolusi di tahun baru ini dalam sebuah grup pesan.
Advertisement
Menanggapi resolusi mendapatkan jodoh, psikolog klinis Rena Masri mengatakan sebelum mencari pasangan, alangkah baiknya seseorang tidak boleh menggantungkan kebahagiaan pada orang lain. Jangan sampai berpikir 'karena punya pasangan maka kita bahagia.'
"Kita harus membahagiakan diri kita terlebih dahulu yakni dengan self love atau mencintai diri sendiri," kata Rena dalam sambungan telepon ditulis Rabu (1/1/2020).
"Jika hati sudah penuh dengan rasa cinta pada diri sendiri, akan lebih mudah memberikan cinta pada orang lain," kata Rena.
Bila hati ini belum penuh akan rasa cinta pada diri sendiri, alangkah baiknya dicari tahu penyebabnya. Apakah karena rasa tidak percaya diri atau tidak memiliki kelebihan. Bisa jadi juga memiliki trauma di dalamnya, misalnya karena melihat hubungan orangtua yang kurang harmonis.
"Kalau hati ini enggak penuh, bagaimana cara memberikan cinta pada orang lain?" katanya.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Pastikan Tujuan Dapat Jodoh Bukan Ikut-ikutan
Rena juga mengingatkan agar pada saat mencari pasangan bukan karena terpaksa atau ikut-ikutan teman atau keluarga di sekitar. Misalnya tujuan punya pacar agar terlihat keren, tentu ini bukan alasan yang tepat.
"Kalau misalnya sudah punya pacar, terus dia mukulin atau menghina tapi tidak mau putus karena 'aku cuma mau punya pacar', jelas ini tidak tepat. Kalau punya pacar dan tertekan, itu tidak keren," kata wanita lulusan profesi profesi psikologi Universitas Indoenesia ini.
Advertisement
Agar Punya Hubungan Sehat dan Bahagia
Rena mengatakan ada dua hal yang perlu jadi poin penting ketika ingin memiliki hubungan sehat dan bahagia. Yakni perlu bahagia dengan diri sendiri dan tahu potensi diri.
"Jadi pada saat bertemu dengan seseorang yang disukai merasa percaya diri, tidak merasa di bawah dari pasangan," kata Rena.
Jangan hanya karena demi punya pacar Anda rela jaim (jaga image) di depannya. Tentu upaya menjadi sosok yang tidak asli ini malah membuat lelah diri sendiri.
"Kalau benar-benar percaya diri, harga diri juga bagus, serta yakin berhubungan dengan orang lain, biasanya hubungan yang terjalin lebih sehat dan bahagia," tandas Rena.