Liputan6.com, Kolaka - Pantai Padamarang Kolaka barangkali masih asing terdengar di telinga orang awam. Lokasinya berada di Pulau Padamarang Desa Towua, Kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka.
Pulau Padamarang, terletak di gugusan pulau di Teluk Bone yang berada dekat dengan daratan Kolaka. Tampak dari pesawat udara perjalanan rute Makassar-Kendari atau sebaliknya, ia terlihat paling besar dan berbentuk seperti bintang laut diantara enam pulau kecil lainnya.
Di sana, ada spot wisata pantai dan bukit yang seolah masih tertidur dan belum tersentuh perkembangan zaman. Juga, jauh dari ingar bingar tambang nikel Kolaka yang terkenal di dunia.
Lokasinya yang tersembunyi dan memakan waktu hingga dua jam dari Kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka, menyebabkan banyak wisatawan lokal enggan berkunjung. Padahal, tempat ini menjanjikan sensasi luar biasa.
Baca Juga
Advertisement
Di pantainya terhampar pasir putih bersih. Saat udara cerah, pantai ini tepat untuk berjemur atau bersantai bersama kerabat, atau pacar.
Menghadap langsung daratan Kolaka, pada musim-musim tertentu, ada jenis ikan paus Bintik yang biasa melintas di wilayah perairan Pantai Padamarang. Bagi yang beruntung melihat, jenis ikan ini kadang berenang bergerombol atau sendiri.
Tempat ini cocok untuk para pemburu ketenangan, kondisi gelombang di sepanjang pantai tidak terlalu besar. Namun, saat musim angin Barat yang mulai bertiup akhir Desember hingga awal tahun, ombak di pantai bisa setinggi satu meter bahkan lebih.
Tama, salah seorang pemandu wisata di Pantai Padamarang menyatakan, saat ini pantai yang mulai dipopulerkan komunitas pemuda, pencinta alam dan mahasiswa Kolaka itu, belum banyak memiliki fasilitas.
"Misalnya, untuk menuju lokasi, wisatawan luar yang kerap melihat foto-foto bagus di instagram, belum tahu harus memulai darimana," jelas Tama.
Dia bersama komunitas pemuda setempat, kerap berusaha memberikan informasi dan memandu wisatawan luar. Biasanya, sejumlah traveler yang berasal dari luar Kolaka bahkan Sulawesi Tenggara.
Untuk menuju Pantai Padamarang Kolaka, pengunjung bisa berangkat dari Desa Malaha, Kolaka. Di sana, sudah ada perahu nelayan bermuatan maksimal 10 orang yang menunggu dengan tarif Rp 75 ribu per kapal.
Harga sebanyak ini, sudah termasuk jasa antar pulang-pergi dari Kolaka menuju Pulau Padamarang atau sebaliknya. Turis tinggal meminta nomor telepon nahkoda perahu dan mengatur janji jadwal menjemput.
Bukit Diatas Awan
Bukit Padamarang, sebenarnya mengalahkan pamor keindahan pantainya. Spot degan ketinggian 650 mdpl itu, bisa ditempuh dengan dua jam berjalan kaki dari pantai, menyajikan keindahan yang sepadan.
Diatas bukit Padamarang, terbentang luasnya samudera Teluk Bone. Juga, langit biru dan angin sepoi-sepoi, bisa menjadi pengobat lelah setelah mendaki sejam lebih.
Paling tepat saat menikmati pemandangan diatas bukit matahari terbit. Jika cuaca sedang cerah, turis bisa menikmati sunrise tanpa penghalang.
Namun, jika cuaca sedang berkabut, pemandangan yang dijumpai dijamin membuat pikiran tenang. Kita seolah sedang berada di atas awan. Nikmat secangkir kopi panas dan suara burung-burung menyambut pagi yang tak akan pernah dijumpai di tengah kota.
Meskipun dataran atas bukit agak sempit, namun masih cukup tempat mendirikan tenda. Jika tak mau terburu-buru berangkat dari pantai saat subuh, di puncak bisa mendirikan dua pasang tenda ukuran kecil.
Sepanjang jalan mendaki, mata pengunjung akan dipuaskan dengan panorama landscape Teluk Bone yang menbentang luas di depan mata. Paling bagus mendaki beramai-ramai, makin banyak kawan cerita, serasa mempersingkat jalur terjal.
Tama, pemandu wisata lokal menjelaskan, waktu terbaik menuju puncak bukit jika mengambil jalur dari pantai Padamarang, adalah saat waktu subuh. Sekitar pukul 4.00 atau 04.30 Wita. Pagi selepas salat, pengunjung bisa mendaki ditemani pemandu.
"Jika ingin menikmati matahari terbit dari atas bukit, wisatawan harus membuat tenda di pantai jadi dari Kota Kolaka harus membawa logistik untuk persiapan makan malam dan sarapan," ucap Tama.
Dia melanjutkan, udara di pantai tidak dingin saat malam hari. Tetapi, logistik dan jaket harus tetap dibawa untuk berjaga-jaga.
Advertisement
Dipandang Sebelah Mata
Hingga hari ini, belum ada fasilitas penunjang wisata di Bukit Padamarang dan pantai sekitarnya. Pulau ini hanya menjadi persinggahan nelayan dan tidak ada penduduk yang menetap.
Ahmad Arya, salah satu pengunjung mengatakan, seharusnya ada cottage tempat menginap yang bisa dibangun Pemda atau pihak ketiga. Fasilitas ini bisa didirikan di sekitar pantai.
"Tapi belum ada dibangun rumah inap. Jadi soal kamar mandi umum, kadang menjadi masalah untuk perempuan," ujar Arya.
Kelebihannya, meskipun pulau terpisah namun jaringan telekomunikasi sangat lancar. Selama perjalanan, pengunjung bisa melakukan panggilan video atau telepon biasa.
Bupati Kolaka, Ahmad Sjafei sudah merencanakan mengembangkan lokasi ini sejak 2015. Namun, hingga saat ini belum ada perkembangan berarti. Padahal, jika dikelola dengan baik, Padamarang bakal menjadi destinasi wisata menarik yang menjadi incaran wisatawan.
Simak video pilihan berikut ini: