Liputan6.com, Jakarta - Pergantian tahun 2019 ke 2020 ditandai dengan hujan deras yang lama sehingga mengakibatkan banjir parah di berbagai daerah di Indonesia. Siapapun mafhum, banjir di tahun baru, hanya permulaan, karena musim hujan baru mulai.
Hujan intensitas tinggi tersebut datang setelah musim kemarau yang panjang dengan suhu tinggi untuk ukuran Indonesia, hingga di beberapa tempat bisa menyentuh 40 derajat C. Ini adalah tanda-tanda dari musim yang sudah tidak berpola.
Advertisement
Musim yang sudah tidak berpola yang sudah terjadi beberapa tahun belakangan ini, disertai dengan fenomena gagal panen, munculnya penyakit-penyakit baru pada tanaman, merupakan pertanda dari dampak perubahan iklim (climate change).
Perubahan signifikan terhadap musim, suhu udara dan curah hujan yang terjadi terus menerus selama satu dasawarsa hingga jutaan tahun itulah yang disebut sebagai perubahan iklim. Dampak yang signifikan, selain hujan lebat dan kemarau panjang untuk negara-negara dua musim seperti Indonesia, juga bencana alam lainnya.
Perubahan iklim merupakan fenomena yang luar biasa besar sekaligus rumit, yang pasti berdampak ke manusia dan makhluk hidup lain di bumi. Untuk itu, demi menghambat dan menghentikan laju perubahan iklim, diperlukan kesadaran dan aksi dari setiap orang.
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ruandha Agung Sugardiman, menandaskan siapapun perlu meningkatkan tanggung jawab dan target untuk pelestarian bumi.
Selain itu, pihak pemerintah perlu melakukan reformasi birokrasi dan langkah-langkah pembenahan (corrective actions) terhadap tata kelola sumber daya alam, dan memperkuat penegakan hukum.
"Melalui akselerasi dua hal tersebut, saya optimistis kita akan mampu meningkatkan ambisi dan skala mitigasi, seraya meningkatkan ketahanan iklim atau climate resilience, dan daya adaptasi kita terhadap iklim yang berubah," kata Ruandha, dalam keterangan tertulis.
Sebagai wujud nyata pemerintah dalam berperan membuka dan meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim dan pentingnya membangun ketahanan iklim, dibuatlah situs Knowledge Centre Perubahan iklim (ditjenppi.mnlhk.go.id/kcpi).
Di dalam wadah virtual tersebut, bisa ditemui berbagai penjelasan tentang perubahan iklim, mulai dari penjelasan perubahan iklim dan dampaknya bagi kita; apa saja yang bisa kita lakukan, hingga informasi tentang pendanaan proyek-proyek untuk mewujudkan ketahanan iklim melalui tata kelola sumber daya alam dan manusia.
Dalam Knowledge Centre Perubahan Iklim, bisa dilihat video-video animasi dan infografik-infografik yang sederhana namun menarik untuk mempermudah memperoleh pemahaman terhadap perubahan iklim. Misalnya, bisa dilihat penjelasan dalam bentuk video animasi tentang KLHK Di Bawah 2 Derajat; Pemanasan Global, Kekeringan Akibat Pemanasan Global, Pentingnya Hutan untuk Menyerap Gas Rumah Kaca, dan lain-lain.