Liputan6.com, Jakarta - Banjir menggenangi sejumlah titik di Jakarta. Salah satunya di Pesakih, Kampung Duri, Kalideres, Jakarta Barat. Air di perumahan warga, tepatnya di RT 01 dan RT 10, ketinggiannya bahkan mencapai 2 meter.
Pantauan di lokasi, air di dekat pasar sebagai jalan masuk ke daerah perumahan, tingginya mencapai dengkul orang dewasa. Meski begitu masih terlihat aktivitas warga yang lalu lalang dari arah perumahan.
Advertisement
Adalah Mehdi (22) bersama rekannya yang mengoperasikan 'perahu' dadakan tersebut untuk membantu aktivitas warga. Perahu tersebut terbuat dari papan yang beralaskan sterofoam.
Mehdi mengaku tak menentukan tarif untuk membantu warga yang terdampak banjir. Warga yang tertolong oleh perahu buatannya bahkan memberikan imbalan sebesar Rp 20 ribu.
"Kemarin bisa dapat Rp 200.000," kata Mahdi di lokasi, Kamis (2/1/2020).
Perahu rakitan Mehdi tersebut terbuat dari benda-benda yang hanyut. Dengan perahu tersebut dirinya mengaku kerap membawa anak dan ibu yang masih terjebak banjir.
"Sampai saat ini masih banyak yang terjebak," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Banjir Paling Parah
Menurut Mehdi, banjir awal tahun ini adalah banjir paling parah yang pernah dia rasakan. Pengalaman dua tahun lalu, banjir tidak sampai 2 meter dan surut dalam satu hari.
"Ini paling parah, mungkin karena gubernur baru kali ya," imbuhnya.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka
Advertisement