Kurangi Hujan Esktrem di Jakarta, BPPT Diminta Modifikasi Cuaca

BPPT diminta untuk melakukan operasi TMC guna mengurangi curah hujan penyebab banjir di Jabodetabek.

oleh Maria FloraLiputan6.com diperbarui 02 Jan 2020, 19:03 WIB
Awan kumulonimbus menyelimuti langit di kawasan Thamrin, Jakarta, Senin (23/12/2019). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi kawasan Jabotabek berpotensi mengalami peningkatan curah hujan selama sepekan mendatang. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyiapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mempercepat penurunan hujan sebelum mencapai wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Hal ini bertujuan mengurangi curah hujan turun di area tersebut dalam rangka mencegah banjir.

"Kami sudah siapkan 22 ton bahan semai (garam), dan segera ditambah lagi stoknya," kata Kepala BPOT Hammam Riza di Jakarta di lansir Antara, Kamis (2/1/2020). 

Hammam mengatakan rencananya ada empat sorti penerbangan per hari untuk menyemai awan dalam rangka mempercepat penurunan hujan sehingga hujan tidak sampai turun di wilayah Jabodetabek. 

Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Penanganan Banjir yang dilaksanakan pada hari ini di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPPT diminta untuk melakukan operasi TMC guna mengurangi curah hujan penyebab banjir di Jabodetabek.

Hammam menuturkan BPPT sudah melakukan analisis pertumbuhan awan penyebab hujan di Jabodetabek. Awan-awan tersebut berasal dari sebelah barat dan barat laut Jabodetabek, yaitu Selat Sunda, Lampung, dan sekitarnya.

Dia mengatakan segala persiapan baik pesawat maupun peralatan lainnya serta bahan semai berupa garam sudah dilakukan. 

Untuk pelaksanaan TMC tersebut, rencananya BPPT bersama BNPB dan TNI akan mengerahkan dua jenis unit pesawat, yakni CN295 dan Casa, dan opsional untuk satu unit Hercules.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Dapat Mengurangi 20-50 Persen Hujan

Hammam menuturkan sebanyak 15 personel BPPT diterjunkan untuk melakukan operasi TMC itu. Kerja sama lintas sektor juga akan turut menyukseskan pelaksanaan TMC tersebut.

"Kita perlu data-data cuaca yang akurat dari BMKG, terkait awan hujan, pergerakan angin, dan lain-lain sehingga ahli TMC bisa simulasi dan antisipasi," ujarnya.

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT Tri Handoko Seto mengatakan operasi TMC itu ditargetkan dapat mengurangi 30-50 persen hujan yang diperkirakan akan turun di wilayah Jabodetabek.

Mulai 3 Januari 2020, operasi TMC akan dilakukan. Pagi hari dilakukan prediksi dan monitoring pertumbuhan dan pergerakan awan.

"Semua awan yang bergerak ke Jabodetabek dan diperkirakan akan hujan di Jabodetabek akan disemai dengan pesawat menggunakan bahan semai NaCl. Diharapkan, awan akan jatuh sebelum memasuki Jabodetabek," ujarnya.

BPPT merencanakan akan menurunkan hujan ke Selat Sunda atau Lampung. Namun, jika arah angin ke timur akan diturunkan ke waduk-waduk seperti Jatiluhur dan Jatigede.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya