Wanita Terkaya di Afrika Diadili Atas Kasus Korupsi

Sebuah pengadilan di Angola memerintahkan pembekuan rekening bank Isabel dos Santos atas tuduhan korupsi lebih dari US$ 1 miliar. Putri mantan presiden Angola itu dijuluki perempuan terkaya Afrika.

Oleh DW.com diperbarui 02 Jan 2020, 16:24 WIB
Isabel dos Santos.

Liputan6.com, Angola - Jaksa penuntut umum Angola mengatakan, rekening bank milik Isabel dos Santos, putri mantan penguasa Angola, Jose Eduardo dos Santos, dibekukan sesuai dengan perintah pengadilan.

Pengadilan bertindak dalam penyelidikan kasus korupsi dan penyimpangan yang melibatkan perusahaan negara, termasuk raksasa minyak Sonangol dan sebuah perusahaan berlian, Sodiam, yang dijalankan Isabel dos Santos. Demikian dikutip dari DW Indonesia, Kamis (2/1/2020).

"Negara melalui perusahaannya ... mentransfer sejumlah besar mata uang asing ke perusahaan di luar negeri, dan penerima dananya adalah terdakwa, tetapi mereka tidak pernah mengembalikannya lagi kepada negara" kata pengadilan dalam amar putusannya tanggal 23 Desember.

"Para terdakwa mengakui keberadaan utang itu, tetapi menyatakan mereka tidak memiliki sarana untuk membayar.", demikian disebutkan lebih lanjut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Korupsi Putrinya

Mantan Presiden Angola, Jose Eduardi Dos Santos. (Source: AP/Themba Hadebe)

Isabela dos Santos, yang disebut-sebut sebagai perempuan terkaya Afrika, adalah anak perempuan Jose Eduardo dos Santos yang berkuasa di Angola hampir 30 tahun, dari 1979 sampai 2017.

Isabela dan suaminya Sindika Dokolo sedang diselidiki dalam kasus korupsi yang jumlahnya lebih dari satu miliar US dolar. Selain rekening bank, pengadilan juga membekukan kepemilikan mereka di beberapa perusahaan Angola. Karena sepak terjangnya sebagai anggota keluarga presiden, Isabela juga dijuluki "Sang Putri."

Isabela Dos Santos mengumpulkan banyak uang melalui saham di perusahaan-perusahaan besar Angola, termasuk bank dan perusahaan telekomunikasi Unitel. Dia juga memimpin perusahaan minyak Sonangol - yang merupakan ujung tombak ekonomi Angola yang bergantung pada ekspor minyak - sebelum kemudian dipecat oleh pengganti ayahnya, Presiden Joao Lourenço tak lama setelah dia naik jabatan pada tahun 2017.

Dokumen pengadilan menyatakan bahwa pasangan itu, bersama dengan Mario da Silva, ketua Banco de Fomento Angola (BFA), bank swasta terbesar kedua di negara Afrika itu, telah menyebabkan kerugian negara lebih dari 1 miliar US Dolar.


Memburu Uang Negara

Foto: CNBC

Perintah pengadilan mengatakan bahwa bank sentral akan memastikan bahwa tidak ada dana meninggalkan rekening bank pribadi dari tiga tersangka.

Presiden Joao Lourenço mengakhiri kekuasaan Jose Eduardo dos Santos selama hampir 40 tahun pada 2017. Sejak itu dia berusaha membatasi pengaruh mantan dinasti penguasa Angola itu, dan memulihkan aset negara yang hilang.

Mantan presiden Jose Eduardo dos Santos menuduh pemerintahan baru melakukan "penindasan" terhadap keluarganya. Isabel Dos Santos dan keluarganya hengkang meninggalkan Angola ke Eropa tahun 2017 dengan alasan, dia menghadapi ancaman pembunuihan. Dia sebelumnya membantah melakukan kesalahan selama ayahnya menjabat sebagai presiden.

Sekalipun memiliki cadangan minyak, gas, dan mineral yang besar, mayoritas penduduk Angola hidup dalam kemiskinan dan terus bergantung pada sektor pertanian untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya