Liputan6.com, Jakarta - Ada yang berbeda dari set menu pada penyelenggaraan Golden Globe 2020. Melansir dari laman Strait Times, Jumat (3/1/2020), penghargaan yang sering kali disebut pesta teranyar sepanjang tahun tersebut siap menghidangkan sajian 100 persen berbasis tanaman alias tanpa daging.
Inisiasi di pergelaran Golden Globe ke-77 pada Minggu, 5 Januari 2020, waktu Amerika Serikat, tersebut bermaksud meningatkan kesadaran akan isu lingkungan tentang konsumsi dan kebiasaan buruk membuang makanan.
Baca Juga
Advertisement
"Bila ada sebuah cara, bukan untuk mengubah dunia, tapi menyelamatkan Bumi, mungkin kami bisa memanfaatkan Golden Globe sebagai media untuk menarik perhatian dan mengirim sinyal akan urgensi perubahan iklim," kata Presiden Hollywood Foreign Press Association (HFPA) Lorenzo Soria.
Lorenzo menerangkan, makanan yang dimakan, bagaimana menghasilkan makanan tersebut, dan bagaimana mengatur konsumsi makanan adalah salah satu kontributor terbesar dalam perubahan iklim global.
Perubahan menu ini disebutkan terjadi hanya dua minggu sebelum penyelenggaraan Golden Globe 2020. Kendati terkesan buru-baru, tapi karena pesan yang hendak disampaikan penting, Lorenzo dan pihaknya berani mengambil keputusan tersebut.
"Saya tak mengampik bahwa saya sedikit kaget ketika insiasi menu plant-based pertama kali disebut, apalagi daftar menu sebenarnya sudah ditetapkan. Tapi, akhirnya kami malah tidak sabar menyebarkan pesan positif ini," ucapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menu Berbasis Tanaman di Penyelenggaraan Golden Globe 2020
Set menu plant-based yang bakal disajikan pada penyelenggaraan Golden Globe 2020 adalah king oyster mushrooms scallops dan wild mushroom risotto, disertai kecambah hijau dan ungu panggang asal Belgia, serta wortel. Juga, beet soup sebagai makanan pembuka.
Dalam penyajiannya, HFPA bekerja sama dengan Icelandic Glacial, produsen sayur dengan penanaman menerapkan konsep berkelanjutan dan natural. Juga, disediakan pula natural spring water yang akan disajikan di ballroom dan karpet merah dengan gelas kaca untuk mengeliminasi sampah plastik.
Lorenzo mengatakan, rasa dari makanan yang disusun dalam menu di atas sangat menakjubkan setelah ia cicip sendiri. Perubahan ini sebenarnya dikatakan tak begitu sulit.
Sajian pertama dikatakan sudah masuk kategori vegan dengan menu utama merupakan alternatif vegan dengan tambahan tampilan pop kultur ke dalam piring.
Advertisement