Baru Capai 16 Km, Pemerintah Akan Lanjutkan Normalisasi Kali Ciliwung

Saat ini normalisasi terhenti di wilayah sekitar Kampung Pulo dan Otista.

oleh Nurmayanti diperbarui 03 Jan 2020, 12:46 WIB
Warga melewati banjir yang menggenangi kawasan Kampung Pulo, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Hujan yang terjadi kemarin malam membuat Kali Ciliwung meluap ke jalan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, memastikan akan melanjutkan kembali proyek normalisasi Kali Ciliwung untuk mengatasi banjir. Proyek tersebut sempat terhenti sejak 2017 dan baru terealisasi 16 kilometer (km) dari total 33 km.

"Saya kira iya (dilanjutkan normalisasi). Normalisasi sama, kan sudah banyak dibahas, semua butuh dilebarkan. Di video Pak anies juga sama dilebarkan, kemudian dibikin supaya penampung air lebih banyak," ujar Basuki saat ditemui di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1/2019).

Basuki menyebut, saat ini normalisasi terhenti di wilayah sekitar Kampung Pulo dan Otista, sehingga dua kawasan tersebut masih terimbas banjir. "Sebelum kampung Pulo. Ini alirannya kan ke sana ke utara. Ini dari Bogor, jadi ini kejadiannya," tuturnya.

Pihaknya akan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta untuk menuntaskan kendala-kendala pada proyek normalisasi.

Nantinya dari sisi pembangunan akan dikerjakan oleh PUPR, sementara dari sisi pembebasan lahan menjadi urusan Pemda DKI.

"Jadi itu tetep Pemprov itu tugasnya membebaskan lahan. Kami membangun. Itu kolaborasi. Tapi ya itu harus dilihat detail. Harus lihat skemanya. Saya enggak mau debat-lah, saya tidak dididik untuk berdebat," pungkas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com


Kementerian PUPR Beberkan Cara Atasi Banjir di Jakarta

Warga melewati banjir yang menggenangi Jalan Jatinegara Barat, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Hujan yang terjadi kemarin malam membuat Kali Ciliwung meluap ke jalan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membeberkan beberapa pekerjaan yang dilakukan untuk menanggulangi banjir di DKI Jakarta. Seperti diketahui, curah hujan berlangsung pada 31 Desember sampai dengan 1 Januari 2020 membuat sejumlah daerah di Ibu Kota terendam banjir.

"Kalau kami tetap tugasnya. Pertama ini kan bagian hulu, tengah, dan hilir," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1).

Basuki menyebut, untuk bagian hulu pihaknya tetap fokus meneruskan sejumlah pembangunan bendungan. Untuk tahun ini, dia menargetkan pembangunan bendungan yang ada di daerah Bogor akan selesai mengingat pembebasan lahan sudah hampir 100 persen.

 

"Bendungan kita percepat tahun ini akan bisa jadi karena tanah sebagian besar bebas sudah 90 persen lebih, di Sukamahi dan Ciawi," katanya.

Dia melanjutkan untuk bagian tengah atau biasa disebut dengan normalisasi masih akan terus dikerjakan. Pelebaran terhadap kali-kali yang ada di Jakarta pun juga terus dilakukan agar menampung air lebih banyak.

"Kaya sekarang itu Kelapa Gading kan sudah enggak kebanjiran, jadi itu tetep pemprov itu tugasnya membebaskan lahan. Kami membangun itu kolaborasi," jelas dia.

Upaya terakhir yang dilakukan Kementerian PUPR, yakni terus melakukan pembangunan sodetan untuk Sungai Ciliwung ke arah Banjir Kanal Timur (BKT). Diharapkan apabila itu selesai dilakukan, maka debit air bisa mencapai 60 kubik per detik.

"Itu akan membantu sekali mengurangi debit banjir," kata dia

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya