Sebait Doa untuk Korban Banjir Indonesia dari Wakil PM Malaysia

Wakil PM Malaysia mengunggah status sebait doa untuk warga Indonesia yang tengah dilanda banjir.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 03 Jan 2020, 13:01 WIB
Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Tanah Air juga menuai keprihatinan negeri tetangga. Wakil Perdana Menteri Malaysia Dr Wan Azizah Ismail menyampaikan dukacita dan doanya kepada masyarakat Indonesia melalui sebuah pesan di situs mikrobloggingnya.

"Takziah buat negara tetangga Indonesia yang diuji dengan bencana banjir besar yang mengorbankan puluhan nyawa. Saya mendoakan agar keadaan kembali pulih seperti sediakala dan rakyat Indonesia tabah mengharungi dugaan ini," tulisnya di akun Twitter @drwanazizah yang Liputan6.com kutip Jumat (3/1/2019).

Menurut pantauan Liputan6.com hingga hari ini, status sebait doa untuk warga Indonesia yang diunggah pada 2 Januari 2020 pukul 22.30 itu sudah dibagikan sebanyak 48 kali dengan 211 Likes.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, banjir yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya merupakan siklus 25 tahun cuaca ekstrem. Itu sebabnya dia minta masyarakat memaklumi peristiwa ini.

"Kalau kemudian menciptakan dampak luas tidak hanya terjadi di DKI tapi juga di wilayah-wilayah yang lain, itu harus kita maklumi," kata Muhadjir di Pintu Air Manggrai, Jakarta, Kamis 2 Januari 2020.

Hingga Kamis, jumlah korban meninggal akibat banjir di Jakarta dan sekitarnya bertambah. Kementerian Sosial menyebut data sementara 26 orang meninggal akibat banjir di sejumlah titik di Jakarta, Jabar dan Banten.

"Selain itu, Kemensos juga menyebut total 31.232 jiwa mengungsi akibat banjir," tulis rilis Kemensos yang diterima Liputan6.com.

Untuk upaya penanganan, Kemensos berkoordinasi dengan dinas sosial dan Tagana di wilayah terdampak banjir. Selain juga melakukan pendistribusian logistik untuk pemenuhan dasar korban banjir.


BMKG Ungkap 2 Faktor Penyebab Hujan Ekstrem hingga Jakarta Banjir

Awan mendung menggelayut di langit Jakarta, Kamis (1/2). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan dari sedang hingga tinggi akan terjadi hingga 1 minggu ke depan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Jabodetabek banjir karena hujan ekstrem mengguyur Jakarta dan daerah penyangganya. Berdasar pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari ini disebabkan oleh berbagai faktor.

"Analisis meteorologis pada 1 Januari 2020 pagi hari menunjukkan curah hujan tinggi tidak biasanya tersebut dipengaruhi oleh penguatan aliran monsun Asia," kata Herizal selaku Deputi Bidang Klimatologi BMKG melalui keterangan tertulisnya soal banjir, Jumat (3/1/2020).

Selain itu, terdapat indikasi jalur daerah konvergensi massa udara atau dalam istilah sederhana, pertemuan angin monsun intertropis (ITCZ) yang berada tepat di atas wilayah Jawa bagian utara.

Menurut dia, ITCZ membuat penguapan dari lautan sekitar Pulau Jawa yang sudah menghangat dan menyuplai kelimpahan massa uap air bagi atmosfer di atasnya. Kondisi ini memicu pertumbuhan awan yang sangat cepat, tebal, dan masif.

"Beberapa aspek fenomena meteorologis yang biasanya menyertai curah hujan tinggi di Jakarta, dapat sebagai penyebab individual atau kombinasi antarbeberapa fenomena atmosfer sekaligus, di antaranya ITCZ, Madden Julian Oscalliation atau MJO, Suhu Muka Laut lebih hangat, penguatan aliran monsun lintas ekuator, La Nina,  dan Seruakan dingin Asia (cold surge)," papar dia soal penyebab banjir.


Bukan Hanya Cuaca

Awan mendung menggelayut di langit Jakarta, Kamis (1/2). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan dari sedang hingga tinggi akan terjadi hingga 1 minggu ke depan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal juga menyebutkan, penyebab banjir di Jakarta sejatinya bukan hanya masalah curah hujan ekstrem dan fenomena meteorologis.

Terdapat faktor lain yang menyebabkan banjir. Seperti, lanjut dia, besarnya limpahan air dari daerah hulu, berkurangnya waduk dan danau tempat penyimpanan air banjir, permasalahan menyempit dan mendangkalnya sungai akibat sedimentasi dan penuhnya sampah.

"(Dan) rendaman rob akibat permukaan laut pasang serta faktor penurunan tanah (ground subsidence) yg meningkatkan risiko genangan air, akan tetapi  curah hujan ekstrem paling dominan sebagai penyebab banjir di Jakarta," dia melanjutkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya